Klub Legendaris Persma 1960 Manado Siap Bangkit Bareng Ismed Sofyan

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis
Senin 03 November 2025 10:47 WIB
Persma 1960 Manado bersiap untuk bangkit di bawah gemblengan Ismed Sofyan (Foto: Persma 1960 Manado)
Share :

KLUB legendaris Persma 1960 Manado siap merintis kebangkitan bareng Ismed Sofyan. Selama ini, klub asal Sulawesi Utara itu bak mati suri.

Kebangkitan Persma 1960 akan dibantu dengan dorongan Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK). Sejumlah gebrakan besar dilakukan untuk membangkitkan klub berjuluk “Badai Biru” itu dari mati surinya tidak dengan mengucurkan dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

1. Kebanggaan

YSK -sapaan akrabnya- melihat Persma bukan sekadar klub sepakbola. Ia ingin kesebelasan tersebut kembali jadi kebanggaan masyarakat serta wadah pembinaan bakat-bakat di Manado dan Sulawesi Utara.

“Persma bukan sekadar klub sepakbola, tetapi simbol sejarah dan kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara. Saya ingin Persma kembali menjadi wadah pembinaan dan tempat lahirnya talenta-talenta muda yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional,” kata Gubernur YSK.

Menghidupkan kembali Persma 1960 adalah wujud nyata dari komitmen dan kepedulian Gubernur YSK terhadap perkembangan olahraga di Sulawesi Utara. Ia juga pernah menjejakkan kaki di Stadion Klabat, yang merupakan markas klub kebanggaan masyarakat Kota Tinutuan tersebut. 

Pada 1995, striker legendaris Brasil, Ronaldo Luis Nazario de Lima, pernah unjuk gigi bersama PSV Eindhoven di stadion itu. Tentunya menjadi kenangan indah untuk sepakbola Indonesia.

“Saya minta pengurus Persma nantinya benar-benar bekerja dengan hati, profesional, dan fokus untuk menggerakkan kembali gairah sepakbola di Sulawesi Utara. Kami ingin melihat Stadion Klabat kembali bergemuruh oleh dukungan masyarakat,” tegasnya.

Pihaknya mengaku tidak akan main-main dalam membawa Persma 1960 kembali ke kasta tertinggi liga sepakbola Tanah Air. Salah satunya adalah dengan menggandeng Ismed selaku legenda Persija Jakarta.

“Kami tidak main-main. Persma 1960 akan dikelola secara profesional, tanpa menggunakan APBN maupun APBD. Semua murni dari sistem profesional dan dukungan pihak swasta,” kata Ismed.

“Syukur juga Pak Gubernur Yulius Selvanus Komaling sangat mendukung penuh bersama semua elemen. Ini langkah baik untuk sepakbola Manado,” imbuh eks bek kanan Timnas Indonesia itu.

Ismed mengatakan momentum kebangkitan Persma 1960 ini harus dimanfaatkan untuk melahirkan talenta sepakbola lokal. Dengan begitu, nama Manado dan Sulawesi Utara di tingkat nasional. 

“Sejarah sepakbola Manado itu besar. Kita dulu punya pemain-pemain nasional, seperti Firman Utina, Francis Wewengkang, Stanley Mamuaya, dan Adrian Rippitoy. Ini harus menjadi inspirasi bagi generasi muda,” kata Ismed.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya