BANDUNG – Persib Bandung pernah jadi korban lapangan di Stadion Sultan Agung, Bantul, DI Yogyakarta. Untuk itu, pelatih Bojan Hodak waspada jelang menghadapi PSIM Yogyakarta di pekan ketiga Super League 2025-2026.
Sosok yang jadi korban tersebut adalah Dedi Kusnandar saat menghadapi Barito Putera di Stadion Sultan Agung pada 18 Desember 2024. Dado –sapaan akrabnya- cedera patah tulang fibula pada kaki kanannya.
Ketika itu, sang pemain salah tumpuan saat melancarkan tekel. Ia harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi. Untungnya, pemain asal Sumedang itu berangsur pulih.
Hodak tak ingin kejadian serupa terulang pada laga PSIM Yogyakarta vs Persib Bandung. Duel tersebut akan dilangsungkan di Stadion Sultan Agung, Minggu 24 Agustus 2025 sore WIB.
“Ya, itu adalah sesuatu yang sudah terjadi, ini semua sudah berlalu. Seperti yang saya selalu katakan, saya tidak begitu memikirkan apa yang sudah lewat,” ujar Hodak di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (22/8/2025).
“Saya melihat ke depan, ini jadi pertandingan yang baru dan saya harap bisa mendapat hasil yang positif. Tapi saya hanya berharap lapangannya lebih baik dari sebelumnya,” sambung pria asal Kroasia itu.
Soal PSIM, Hodak mengaku sudah menganalisis lawan. Menurutnya, tim berjulukan Laskar Mataram itu sudah melakukan perubahan setelah menjadi tim promosi di Super League 2025-2026.
Karena itu, pelatih berusia 54 tahun itu meminta para pemainnya untuk waspada. Apalagi, PSIM belum terkalahkan dari dua laga telah dijalani di Super League 2025-2026.
“Mereka merekrut beberapa pemain berpengalaman seperti Ze Valente, (Nermin) Haljeta, (dan Ezequiel) Vidal. Jadi mereka diperkuat pemain yang bagus. Jika memberi mereka ruang, akan berbahaya,” beber Hodak.
“Jadi mereka cukup bagus, berbahaya dan mendapat hasil positif di laga sebelumnya. Menurut saya, kami harus fokus dan mencoba mendapatkan hasil yang positif,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)
