PADANG – Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, memberikan pernyataan tegas setelah timnya dipaksa menyerah oleh Semen Padang pada pekan ke-15 Super League 2025-2026. Souza menilai performa Macan Kemayoran jauh di bawah standar performa terbaik yang seharusnya ditampilkan dalam laga krusial tersebut.
Persija Jakarta menelan kekalahan tipis 0-1 saat bertandang ke markas Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Senin 22 Desember 2025 malam WIB. Gawang Macan Kemayoran kecolongan lewat gol bunuh diri Jordi Amat pada menit ke-83.
Macan Kemayoran sejatinya sukses menyamakan kedudukan lewat tendangan Maxwell Souza pada masa tambahan waktu. Namun sayang, wasit menganulir gol tersebut karena menilai Allano Lima melakukan pelanggaran sebelum terjadinya gol.
Souza pun tidak puas dengan hasil kekalahan yang diderita Persija Jakarta. Pelatih asal Brasil itu menyebut anak asuhnya minim kreativitas dan kerap melakukan kesalahan operan yang merugikan tim.
“Saya pikir hari ini bukan malam yang indah untuk kami. Di babak pertama kami bermain di atas Semen Padang, tetapi banyak pemain salah passing,” kata Souza usai pertandingan, dikutip Selasa (23/12/2025).
“Pemain kami kurang kreativitas dan tidak kuat dalam duel dengan pemain lawan,” sambungnya.
Kondisi semakin sulit karena Persija Jakarta harus bermain dengan sembilan pemain setelah Figo Dennis menerima kartu kuning kedua pada menit ke-37 dan Fabio Calonego mendapat kartu merah pada menit 90+6. Situasi ini membuat Macan Kemayoran kesulitan dan gagal membawa pulang poin ke Jakarta.
“Kami mendapat kartu merah yang sangat berpengaruh terhadap jalannya pertandingan. Meski begitu, kami terus mencoba meraih kemenangan dan beberapa kali peluang datang, tetapi tidak bisa mencetak gol. Malam ini tidak baik untuk kami,” papar Souza.
Kekalahan ini membuat Persija Jakarta gagal mengkudeta Persib Bandung di papan klasemen sementara Super League 2025-2026. Macan Kemayoran saat ini berada di peringkat ketiga dengan 29 poin, tertinggal dua angka dari rivalnya tersebut yang duduk di posisi kedua.
(Rivan Nasri Rachman)