JAKARTA – Kiper PSIM Yogyakarta, Khairul Fikri, merinding melihat atmosfer Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat hari ulang tahun (HUT) Persija Jakarta. Momen itu dirasakannya karena PSIM harus berhadapan dengan Persija tepat di hari spesial sang lawan itu.
Khairul tak menyangka bisa tampil di depan puluhan ribu suporter di stadion kebanggaan warga Jakarta itu. Dia tetap merasa takjub, meskipun laga berakhir memilukan untuk PSIM.
PSIM Yogyakarta dikalahkan Persija Jakarta 0-2 di pekan ke-14 Super League 2025-2026. Pertandingan tersebut berlangsung di SUGBK, Jakarta pada Jumat 28 November 2025 malam WIB.
Laga ini menjadi spesial karena bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-97 Persija. Sebanyak 56 ribu penonton yang terdiri dari The Jakmania -suporter Persija- dan Brajamusti -suporter PSIM Yogyakarta- hadir langsung di stadion yang diresmikan pada 1962 tersebut.
Pertandingan ini juga menjadi spesial bagi Khairul Fikri. Kiper berusia 22 tahun itu untuk pertama kalinya dipercaya menjaga gawang Laskar Mataram -julukan PSIM Yogyakarta- untuk menggantikan Cahya Supriadi yang sedang menjalani tugas di Timnas Indonesia U-22.
Debut Khairul tak berakhir manis karena kebobolan dua gol yang dicetak oleh Maxwell, dan Allano. Meski demikian, perasaan Khairul campur aduk. Dia senang sekaligus merinding karena tampil di depan 56 ribu penonton di SUGBK.
“Jujur rasanya deredeg (deg-degan),” kata Khairul dalam konferensi pers pasca pertandingan, Jumat 28 November 2025.
“Ya, setelah lama sekali enggak bermain, terus alhamdulillah pada kesempatan kali ini (dipercaya main), ya jujur deredeg sekali tadi,” sambungnya.
Sementara itu, pelatih PSIM Yogyakarta, Jean Paul van Gastel, meyakini pertandingan ini akan menjadi memori tersendiri bagi Khairul. Pelatih asal Belanda itupun cukup puas kendati Khairul kebobolan dua gol.
“Ya saya sangat puas dengan penampilan Khairul Fikri. Karena itu sangat sulit karena biasanya dia adalah kiper ketiga. Dan ya, kemudian kita harus bermain tandang melawan Persija, menjalani debutnya di atmosfer seperti ini,” tutur Van Gastel.
“Jadi, tapi saya pikir dia bisa mengenang pertandingan yang bagus dan saya harap dia menikmatinya karena, ya, jarang kita bisa memainkan pertandingan seperti ini di atmosfer seperti ini,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)
