Setelah hanya beberapa suporter yang masuk, ternyata ada serbuan suporter lainnya sehingga membuat situasi tak kondusif. Kepolisian yang mencoba mengendalikan situasi kalah jumlah, sehingga terpaksa menembakkan gas air mata.
Tembakkan gas air mata tak diarahkan ke dalam lapangan, melainkan di tribun penonton, termasuk tribun VIP dan tribun media. Alhasil banyak penonton yang panik terutama di tribun selatan dekat pintu 13. Penonton yang panik berusaha keluar stadion, sehingga menimbulkan situasi mencekam.
Pemandangan pilu terjadi, satu persatu hingga ratusan nyawa melayang karena terinjak-injak akibat kepanikan. Tak sedikit yang mengalami luka parah, bahkan nyaris terenggut nyawanya.
(Admiraldy Eka Saputra)