"Itu sangat luar biasa. Saya mendengarnya di lapangan dan saya merasa seperti seorang superstar," ungkap Barba.
Namun, sisi emosional sebagai manusia tampaknya lebih berat dibandingkan status kebintangan. Barba mengaku sedang melewati periode rumit setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat demam berdarah.
"Sejujurnya saya rindu keluarga saya dan saya sedang memasuki periode yang rumit. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, saya hanya fokus untuk apa yang akan dihadapi sekarang," pungkasnya.
Kini, publik menunggu apakah Januari 2026 akan menjadi babak baru bagi Barba di Italia atau ia memilih bertahan demi profesionalisme kontrak dan untuk terus bermain di hadapan bobotoh.
(Rivan Nasri Rachman)