PADANG – Kapten Persija Jakarta, Rizky Ridho, tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit dalam laga sengit kontra Semen Padang pada pekan ke-15 Super League 2025. Ridho menekankan pentingnya introspeksi dari seluruh elemen pertandingan agar visi memajukan sepak bola Indonesia tidak sekadar menjadi wacana.
Persija Jakarta menelan kekalahan 0-1 saat bertandang ke markas Semen Padang di Stadion H. Agus Salim, Padang, Senin 22 Desember 2025 malam WIB. Terlepas dari hasil mengecewakan itu, kinerja wasit Steven Yubel Poli memang menjadi sorotan utama sepanjang jalannya laga.
Terkait kinerja wasit, Rizky Ridho meminta semua pihak untuk berkaca. Hal itu semata-mata dilakukan demi komitmen bersama dalam memajukan kualitas kompetisi sepak bola Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.
“Saya hanya ingin menegaskan satu hal: ketika pemain melakukan kesalahan, kita harus belajar darinya dan melakukan evaluasi agar ke depannya menjadi lebih baik,” kata Rizky Ridho dalam konferensi pers usai laga, dikutip Rabu (24/12/2025).
“Saya berharap liga kita bisa berkembang lebih baik, para pemain juga meningkat kualitasnya, dan semua pihak mau berkontribusi serta belajar untuk masa depan yang lebih baik,” sambungnya.
Lebih jauh, Rizky Ridho memilih untuk tidak berkomentar terlalu spesifik mengenai rentetan keputusan kontroversial sang pengadil. Ia justru mengajak masyarakat dan pencinta sepak bola nasional untuk memberikan penilaian secara objektif berdasarkan fakta di lapangan.
“Untuk penilaian akhir, saya serahkan kepada rekan-rekan semua,” tutur eks pemain Persebaya Surabaya tersebut.
Dalam laga panas tersebut, sang pengadil lapangan tercatat mengeluarkan total tujuh kartu kuning dan dua kartu merah. Tak tanggung-tanggung, kedua kartu merah tersebut diberikan kepada pemain Persija Jakarta, yakni Figo Dennis dan Fabio Calonego.
Keputusan kontroversial yang paling banyak menyita perhatian adalah saat wasit Steven menganulir gol Persija Jakarta yang dicetak oleh Maxwell Souza pada masa tambahan waktu. Gol tersebut dibatalkan karena wasit menilai Allano Lima sudah melakukan pelanggaran terlebih dahulu sebelum gol tercipta.
Pembatalan gol tersebut sekaligus memutus harapan Macan Kemayoran untuk membawa pulang poin dari ranah Minang. Kekalahan ini memaksa Persija tertahan di peringkat ketiga klasemen sementara, gagal menyalip rival terdekatnya, Persib Bandung.
(Rivan Nasri Rachman)