Sejumlah Pemain Belanda Menyesal Main di Indonesia, Ini Penyebabnya!

Ramdani Bur, Jurnalis
Senin 03 November 2025 05:41 WIB
Kevin van Kippersluis menyesal pernah main di Liga Indonesia. (Foto: persib.co.id)
Share :

2. Sylvano Comvalius

Sylvano Comvalius langsung menggila di tahun pertamanya berkarier di Liga Indonesia, tepatnya bersama Bali United pada 2017. Ia mencetak 37 gol sekaligus menjadi top skor Liga 1 2017!

Namun, ketika kompetisi berakhir, penyerang 192 sentimeter ini mengeluarkan unek-uneknya. Ia kesal dengan operator kompetisi karena Bali United seakan “dikerjai”.

Saat itu, Bali United di ambang menjadi juara Liga 1 2017. Namun, pesaing Bali United dalam perebutan gelar juara saat itu, Bhayangkara FC, tiba-tiba mendapatkan rezeki tak terduga, Pertandingan melawan Mitra Kukar yang awalnya berakhir 1-1, berubah 3-0 untuk kemenangan Bhayangkara FC.

Penyebab karena Mitra Kukar memainkan Mohamed Sissoko yang sebenarnya masih menjalani sanksi kartu. Alhasil, di akhir kompetisi, poin Bhayangkara FC dan Bali United sama kuat. Efek kalah head-to-head, Bali United harus rela melihat Bhayangkara FC juara Liga 1 2017.

“Jadi, selamat datang di sirkus. Siapa yang ingin melihat keajaiban? Apa pun yang terjadi, kita harus bangga pada musim ini. Bersama-sama kita melakukan pekerjaan yang menakjubkan. Mari berharap dan berdoa untuk akhir yang baik," tulis Sylvano Comvalius di media sosial Instagram-nya saat itu.

Setelah kritikan itu, Sylvano Comvalius berkarier di Suphanburi FC (Thailand) dan Kuala Lumpur City FC (Malaysia). Namun, setelah itu Sylvano Comvalius kembali berkarier di Indonesia dengan memperkuat Arema FC dan Persipura Jayapura.

1. Anco Jansen 

Anco Jansen sempat memperkuat PSM Makassar di Liga 1 2021-2022. Mentas sebagai winger kiri, ia mengemas lima gol dan satu assist dari 22 pertandingan.

Tiga tahun setelah meninggalkan Indonesia, Anco Jansen mengkritik sepakbola Tanah Air. Ia menyebut fasilitas latihan klub jauh dari kata baik. Bahkan ia menyebut Indonesia sebagai negara miskin

“Saya main di sana (Indonesia) saat pandemi. Indonesia negara sangat miskin, tapi semua punya smartphone dan instragram sangat populer di sana,” kata Anco Jansen dalam podcast bertajuk Voetbalpraat.

“Fasilitas, akademi, pelatih di sana terbatas. Itu cukup menjelaskan. Itu yang saya pahami. Para pemain naturalisasi mendapat jutaan pengikut dan menjadi menarik perhatian. Tapi, sepakbola di Indonesia sebenarnya tidak ada apa-apanya,” tutup Anco Jansen.

(Ramdani Bur)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya