GELANDANG Arema FC, Sandi Sute, merasakan betul manfaat bergulirnya BRI Liga 1 2021-2022 sejak akhir Agustus 2021. Ia mengaku tak hanya dirinya yang bahagia ketika tahu kompetisi kembali bergulir. Banyak pesepakbola baik itu yang mentas di BRI Liga 1 2021-2022 maupun Liga 2 2021 bahagia ketika pihak kepolisian mengeluarkan izin keramaian.
Sebab, ketika izin keramaian keluar, otomatis kompetisi bergulir. Ketika kompetisi bergulir, klub-klub kembali mendapatkan pemasukan dari sponsor.
(Cara Sandi Sute menjaga kondisi dengan rutin berlatih di rumah)
Ujung-ujungnya, si pemain kembali mendapat pemasukan dari pos gaji. Jika menampilkan permainan impresif, si pesepakbola juga mendapat kesempatan menjadi bintang iklan televisi, atau sekadar endorse di media sosial. Alhasil, pemasukan mereka pun membaik semenjak kompetisi kembali bergulir.
“Ketika kompetisi (BRI Liga 1 dan Liga 2) kembali bergulir, saya bersyukur. Sebab, sepakbola merupakan mata pencaharian utama para pemain,” kata Sandi Sute saat diwawancara Okezone, Jumat (4/2/2022).
Ketika kompetisi vakum selama 1,5 tahun akibat pandemi Covid-19, mayoritas pemain hanya menerima gaji 25 persen dari yang seharusnya mereka terima. Namun, Sandi Sute tak patah arang.
Ia malah membangun sekolah sepakbola dengan nama SS21 Football Academy di kampung halamannya yang berada di Palu, Sulawesi Tengah. Tujuan Sandi Sute membangun sekolah sepakbola supaya anak-anak di Palu tidak kesulitan mencari tempat untuk mengembangkan bakat sepakbolanya.