MALANG - Arema FC memulai kompetisi Liga 1 2021-2022 dengan melakukan bongkar pasang pemain dan pelatih. Beruntung beberapa pemain kunci Arema FC di kompetisi Liga 1 sebelumnya, seperti Dedik Setiawan, Dendi Santoso, Feby Eka, Kushedya Hari Yudo, Hanif Sjahbandi, hingga Bagas Adi Nugraha, bisa dipertahankan.
Sebelumnya, Arema FC sempat beberapa kali ganti nahkoda, mulai Mario Gomez, kemudian Kuncoro, dilanjutkan dengan Carlos Oliviera, kembali ke Kuncoro, pernah ditunjuk sebagai pelatih. Terakhir, Arema FC resmi merekrut Eduardo Almeida pada Mei 2021 lalu untuk menukangi Johan Alfarizi cs pada 2021-2022.
Bayangan statistik kurang memuaskan dua musim sebelumnya, yaitu pada 2019-2020 dan 2020, menjadi pelajaran berharga bagi tim kebanggaan masyarakat Malang ini. Pada musim 2019-2020, Arema FC hanya nangkring di posisi 9 klasemen akhir.
Catatan statistiknya pun kurang mentereng dengan 13 kemenangan, 7 hasil imbang, dan menelan 14 kekalahan. Meski begitu, ada sisi positif, yakni Arema FC menjadi tim ketiga yang meraih poin tertinggi di kandang sendiri. Dari 17 laga kandang, Arema FC kala itu meraih 40 poin.
PIada musim 2020, kendati hanya berjalan tiga laga, catatan Arema FC juga ironis karena hanya meraih satu kemenangan dan dua kali kalah. Alhasil, Arema FC mengakhiri kompetisi yang terhenti imbas pandemi COVID-19 di posisi 12.
Beruntung pada musim ini, Arema FC tampaknya merekrut pelatih yang tepat, yaitu Eduardo Almeida. Dia terkenal sebagai pelatih yang teliti dengan statistik dan mengikuti catatan statistik masing-masing pemain. Hal ini dibuktikan saat merekrut tiga pemain baru untuk Arema FC.
Adilson Maringa di posisi penjaga gawang diharapkan mampu menambal inkositensi beberapa penjaga gawang Arema FC pada musim musim sebelumnya. Sementara itu, di lini serang, pemain anyar Carlos Fortes diplot sebagai tumpuan lini depan sepeninggal bomber Sylvano Comvalius yang pernah menelurkan catatan menawan bersama Arema FC.
Transfer Pemain
Menyambut musim 2021, Arema FC mendatangkan tiga pemain asing dan tiga pemain lokal, satu di antaranya pemain naturalisasi. Tiga pemain lokal itu adalah Ikhfanul Alam dari Badak Lampung, Didik Arianto dari PSCS Cilacap, dan satu pemain naturalisasi Diego Michiels. Kehadiran tiga pemain lokal ini diharapkan mampu menutup kepergian Alfin Tuasalamony, Nurdiansyah, hingga Hamka Hamzah di lini belakang.
Sementara itu, tiga pemain asing yang didatangkan, yakni Adilson Maringa berkebangsaan Brazil di posisi penjaga gawang, Renshi Yamaguchi dari Jepang di gelandang tengah, dan Carlos Fortes berkebangsaan Portugal di lini depan. Secara nilai pasaran, tiga pemain ini didatangkan tak kurang dari Rp6 miliar.
Kehadiran tiga pemain asing diharapkan mampu melengkapi puzzle para pemain lokal. Mengingat dalam dua tahun terakhir Arema FC juga memiliki tren kurang bagus dengan para pemain asing. Ya, sebelumnya nama-nama seperti Elias Alderete, Matias Malvino, Caio Ruan, hingga Bruno Smith, kurang bersinar.
Arema FC sendiri masih menunggu satu pemain asing lagi yang diduga kuat berposisi sebagai bek tengah untuk melengkapi kuota empat pemain asing.