2. Kejelian Pelatih
Kompetisi musim 2021-2022 akan jadi pembuktian bagi Robert Alberts apakah dia benar-benar pelatih berkualitas di Indonesia. Sebab, dia punya kebebasan dalam menentukan perekrutan hingga disokong berbagai kebutuhannya untuk latihan.
Bermodalkan melatih Persib sejak 2019, dia tahu betul kedalaman skuad tim dan para pemainnya. Ia pun dikenal sangat dekat dengan para pemain dan menjalin kedekatan emosional dengan mereka.
Di sisi lain, Robert juga punya taktik jitu. Namun terkadang, para pemain tak mampu melaksanakan keinginan sang pelatih. Hal itu terlihat ketika dia menangani tim pada 2019. Saat itu, tim kerap tampil tak konsisten. Selain karena masuk ke tim kondisi darurat, pemain yang diraciknya adalah pemain warisan yang tak sesuai keinginannya.
Namun, pada musim 2020, Robert sudah memberi pembuktian dengan menang dalam tiga laga awal dan jadi pemuncak klasemen. Jika saat itu kompetisi dilanjutkan, bukan tak mungkin Persib meraih titel juara.
Robert punya kejelian dalam merekrut pemain. Namun, sesekali ia juga gagal, contohnya pada kasus Farshad Noor dan Kevin van Kippersluis. Di luar itu, secara umum perekrutannya kerap tak sia-sia.
Dari segi strategi, Robert punya banyak skema permainan. Namun, hal ini kadang terganjal dengan pemahaman para pemain. Sehingga, kadang apa yang diinginkannya tak bisa dilakukan pemain. Namun, saat pemain bisa menjawab keinginan sang pelatih, permainan Persib terasa lebih hidup dan berakhir dengan kemenangan.
Robert juga punya keunggulan karena sangat berpengalaman di Indonesia dan tahu bagaimana kulturnya. Ia pun pernah mengantar Arema juara ISL. Itu jadi modal besar bagi Robert untuk kembali mengulang kejayaannya bersama Persib.
1. Gelar Realistis
Menilik komposisi pemain dan tim pelatih, gelar juara bukan hal mustahil yang bisa diraih Persib. Sebab, di sektor pemain, Persib punya kedalaman skuad yang luar biasa, merata di setiap lini, dan tentunya berkualitas tinggi.
Di sektor pelatih, Robert sangat kaya pengalaman dan strategi. Ia juga dibantu para asisten pelatih jempolan. Ada Yaya Sunarya sebagai pelatih fisik yang turut membawa Persib ju
(Djanti Virantika)