PARIS - Barcelona dan Paris Saint-Germain (PSG) kompak melakukan aksi boikot wawancara dengan stasiun televisi Spanyol, Movistar. Hal itu dikarenakan salah satu komentator mereka yakni German Burgos melontarkan komentar berbau rasis kepada bintang muda Lamine Yamal.
Untuk diketahui, Barcelona baru saja mengalahkan PSG 3-2 di Stadion Parc des Princes pada Kamis (11/4/2024) dini hari WIB. Pertandingan tersebut merupakan laga leg I perempatfinal Liga Champions 2023-2024.
Namun sebelum laga dimulai, Yamal harus mendapatkan komentar berbau rasis dari Burgos. Kejadian tersebut bermula saat pemain yang memiliki darah Maroko dan Guinea Khatulistiwa itu ditampilkan oleh Movistar pada preview pertandingan.
Sambil melihat highlight Yamal yang ditampilkan itu, salah satu komentator memberikan pujian. Tapi Burgos justru menyahut dengan pernyataan yang tidak elok.
“Llihat kualitasnya, lihat sentuhannya,” ucap salah satu komentator.
“Jika sepak bola tidak berhasil, dia akan berakhir di lampu lalu lintas,” sahut Burgos.
Ucapan eks kiper Atletico Madrid ini jelas mengarah ke rasisme. Ia seakan meledek andai Yamal tidak punya kualitas, maka pemuda imigran sepertinya tidak akan jadi apa-apa di tanah Spanyol.
Setelah kemudian pernyataan itu, Burgos menyampaikan permohonan maafnya kepada Yamal. Eks asisten pelatih Atletico Madrid itu mengungkapkan tidak bermaksud untuk menyinggung siapa pun.
“Itu adalah komentar yang tidak bermaksud menyakiti siapa pun. Jika ada yang merasa tersinggung saya minta maaf secara terbuka. Saat ini kami harus beradaptasi dengan segala hal dan itulah yang kami alami,” tutur Burgos.
Namun, Barcelona dan PSG yang mengetahui hal itu secara kompak memboikot wawancara dengan Movistar setelah pertandingan. Baik pelatih dan pemain dari kedua tim menolak pertanyaan dari stasiun TV tersebut.
Presenter Movistar yang sedang bertugas, Ricardo Sierra, pun memberikan penjelasan kepada pemirsa terkait hal tersebut. Ia menyebut kedua kesebelasan sepakat tidak akan menghadiri wawancara.
“Saya memahami banyak penonton mengharapkan kami melakukan percakapan atau wawancara dengan Barca. Tetapi keduanya telah memberitahu kami mereka tidak akan menghadiri acara kami karena mereka sangat marah dengan komentar yang dibuat di lokasi syuting kami,” ucap Sierra.
Pernyataan Burgos memang tidak pantas untuk dilontarkan. Namun terlepas dari itu, persaingan antara Barcelona dan PSG dalam perebutan tiket semifinal bisa dibilang cukup sengit.
Menarik untuk disimak seperti apa hasil yang tersaji pada leg kedua yang berlangsung di markas Barcelona, Stadion Olimpiade Lluis Companys pada Rabu 17 April 2024. Anak asuh Xavi Hernandez hanya perlu hasil imbang, sementara PSG butuh menang dengan selisih dua gol.
(Wikanto Arungbudoyo)