JAKARTA – Sepakbola Indonesia kembali terlilit kasus pengaturan skor atau match fixing. Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan, pun menegaskan komitmen PSSI untuk memberantas match fixing.
Match fixing kembali santer terdengar setelah kasus Perserang Serang di Liga 2 2021-2022. Hal serupa pun kembali terjadi di Liga 3 2021-2022 yang melibatkan tiga klub, Gresik Putra FC, NZR Sumbersari FC, dan Persema Malang.
Mochamad Iriawan kini makin kesal dengan kembali maraknya match fixing di sepakbola Indonesia. Diia pun berkomitmen untuk menindak lanjuti segala kasus tersebut hingga tuntas.
“Saya akan dorong terus setiap kasus yang berkaitan dengan adanya kasus dugaan suap ataupun match fixing pasti akan kita dorong untuk ditindak lanjuti. Itu komitmen saya,” ujar pria yang akrab dengan panggilan Iwan Bule tersebut kepada awak media, Selasa (23/11/2021).
Sebelumnya, beberapa oknum di PSSI juga sempat dikabarkan terlibat match fixing yang terjadi di Indonesia. Akan tetapi, Mochamad Iriawan menyatakan belum ada indikasi pengurus PSSI terlibat kasus tersebut.
“Selain itu, juga saya sampaikan bahwa indikasi dari terlibatnya pengurus kita belum ada,” pungkasnya.
Iwan Bule pun berjanji akan menindak tegas apabila ada anggota PSSi yang terlibat kasus tersebut. Dia berharap masyarakat Indonesia tidak mengkambing hitamkan PSSI atas kasus tersebut.
“Kalau ada (anggota PSSI), akan kami sikat sekalian. Bedakan kasus kejadian match fixing dengan federasi. Bukan berarti ada kasus tersebut berarti federasi rusak,” tutupnya.
(Andika Pratama)