MALANG – PSSI telah menetapkan Liga 1 2021-2022 akan bergulir pada 20 Agustus mendatang. Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida, berharap kompetisi benar-benar bisa dimulai karena pemainnya sangat lapar ingin bermain sepakbola di level komtisi.
Eduardo Almeida mengakui sangat senang Liga 1 akan kembali dilanjutkan. Namun, dia agak cemas, khawatir liga akan kembali mundur.
Baca juga: Belum Kembali dari Belanda, Geoffrey Castillion Diisukan Hengkang dari Persib Bandung
"Yang paling penting bagi sepakbola Indonesia adalah memulai kompetisi secepat mungkin hal ini penting karena mereka para pemain butuh bermain di Agustus dan bagi saya itu adalah kabar bagus untuk semua tim," kata Eduardo Almeida, melalui konferensi pers virtualnya pada Senin (9/8/2021).
Dia sendiri telah berbicara dengan para pemain Arema FC. Kata dia, semua anak asuhnya sangat ingin kompetisi segera digelar.
Baca juga: PSIS Tambah Pasukan Jelang Liga 1 2021-2022, Pemain Argentina-Irak Merapat
"Saya yakin semua pemain ingin bermain dan mengikuti kompetisi Liga seperti biasanya, mereka juga sudah lapar ingin kembali bermain, tetapi jika Liga tidak dimulai mulai saya memprediksi mental pemain akan terus turun," ungkap pelatih berkebangsaan Portugal ini.
Namun bila kompetisi kembali mundur digelar, bukan tak mungkin akan kian mempengaruhi mental psikis pemain sepakbola di Indonesia. Apalagi sudah 17 bulan Indonesia tanpa ada kompetisi sepak bola yang kompetitif.
"Saya berpikir semua pemain di Indonesia lelah memikirkan kapan kompetisi akan dimulai, karena aktivitasnya hanya berlatih, berlatih, berlatih lagi, berlatih lagi, hanya itu saja, aktivitasnya," kata pelatih berusia 43 tahun ini.
Belum lagi dari sisi keuangan pastinya masing-masing pemain sepakbola memiliki tanggung jawab ke keluarganya masing-masing. Bila kompetisi kembali mundur tentu bakal berdampak pada sisi perekonomian keluarga sang pemain tersebut.
"Pemain punya tanggung jawab ke keluarganya, jika kompetisi tidak dimulai tentu tanggung jawab sebagai keluarga, yang harus menghadirkan makanan di meja keluarga itu juga akan terganggu," pungkasnya.
(Rachmat Fahzry)