Garis pertahanan tinggi memang sedikit rentan ketika menghadapi PSG. Atalanta yang menjadi lawan Les Rouge et Bleu sudah merasakannya sendiri pada babak perempatfinal. Begitu juga dengan RB Leipzig yang dijumpai pada babak semifinal pekan lalu.
Kedua kesebelasan itu kerepotan saat harus meladeni serangan balik kilat yang dimainkan PSG. Kecepatan para penyerang skuad racikan Thomas Tuchel mampu membuat lini pertahanan keduanya kocar-kacir. Hal yang sama bukan tidak mungkin akan menimpa Bayern Munich.
Ketika garis pertahanan sangat tinggi, biasanya nyaris di tengah lapangan, lawan akan menerapkan kontra strategi dengan mengandalkan kecepatan. Ruang yang kosong yang tercipta di antara pemain belakang dan kiper sangat rawan dieksploitasi oleh penyerang lawan yang punya lari secepat kilat seperti Kylian Mbappe.
“Kami sudah menonton semua pertandingan PSG dan mereka punya kualitas luar biasa. Hal terpenting adalah untuk memotong jalur umpan dan tidak memberikan lawan banyak ruang untuk mengoper bola. Mereka punya kecepatan dan pemain-pemain luar biasa,” tutup Hansi Flick.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)