PARIS – Paris Saint-Germain (PSG) akan menghadapi Atalanta di babak perempatfinal Liga Champions 2019-2020. Pertandingan tersebut bakal dihelat pada Kamis 13 Agustus 2020 dini hari WIB.
DI pertandingan nanti, Atalanta sejatinya tak bisa diperkuat oleh salah satu pemain andalannya, Josip Ilicic. Penyerang berpaspor Slovenia itu pasalnya tengah mengalami depresi setelah mengetahui istrinya, Tina Polovina, berselingkuh.
Berdasarkan laporan dari salah satu media Italia, La Republica, Ilicic memergoki Tina sedang selingkuh dengan lelaki lain ketika pulang ke negara asalnya, Slovenia. Tak ayal, hal itu membuat kondisi mental Ilicic langsung jatuh.
Baca juga: Ancelotti Sebut Juventus Terobsesi dengan Liga Champions
Ilicic bahkan disebut ingin pensiun dini dari dunia sepakbola. Pihak Atalanta pun mencoba memahami situasi ini dan membiarkan Ilicic mengakhiri musim lebih cepat untuk memulihkan kondisinya.
Meski ini merupakan kabar yang kurang menyenangkan, namun tentunya hal tersebut menjadi keuntungan tersendiri bagi PSG. Sebab, Ilicic merupakan salah satu pemain yang tampil sangat gemilang bersama La Dea di musim 2019-2020.
Tercatat, penyerang 32 tahun itu telah mengemas 21 gol dalam 34 penampilan di semua kompetisi berasama Atalanta musim ini. Capaian terbesarnya adalah mencetak lima gol pada dua leg babak 16 besar Liga Champions 2019-2020 kontra Valencia.
Maka dari itu, gelandang PSG, Marco Verratti, memandang Ilicic seperti Lionel Messi-nya Barcelona atau Cristiano Ronaldo-nya Juventus. Sebab, mereka adalah pemain-pemain yang bisa menjadi pembeda di atas lapangan.
Kendati demikian, Verratti tentunya tak akan meremehkan Atalanta. Sebab, bukan hanya Ilicic yang mencatatkan gemilang bagi Atalanta musim ini. Pemain-pemain seperti Alejandro Gomez, Duvan Zapata, hingga Luis Muriel, juga patut diwaspadai.
“Ketidakhadirannya (Ilicic) akan sebanding dengan Messi di Barcelona atau Ronaldo di Juventus. Tetapi bahkan tanpa dia, Atalanta tahu bagaimana menang,” tutur Verratti, seperti dilansir dari Football Italia, Rabu (5/8/2020).
“Mereka telah mengembangkan sistem yang meningkatkan semua pemain, meskipun ada beberapa yang tak bisa tampil. Ini berkat (pelatih Gian Piero) Gasperini dan pekerjaannya," lanjut mantan gelandang Pescara tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)