“Apa yang kami bicarakan, biarlah disimpan oleh kami berdua. Tetapi saya memang meminta lebih darinya dan dia tahu itu. Jesse tahu bagaimana cara menjadi pemain Manchester United. Ketika itu bisa dikatakan dia telah mengambil satu atau dua keputusan buruk, tetapi keputusan bagusnya memang lebih banyak. Dia pemain top,” sambungnya.
Inkonsistensi menjadi permasalahan utama yang dialami Manchester Merah sepanjang musim lalu. Meski sudah bermain di bawah arahan Ole Gunnar Solskjaer, mereka tetap gagal mewujudkan target untuk menutup musim di posisi empat besar dan sekaligus harus mengubur impian untuk berlaga di Liga Champions musim depan.
(Fetra Hariandja)