"Saya rasa yang mau dilihat babak pertama adalah antisipasi kebobolan, apalagi setelah penalti. Kayaknya bukan penalti. Buat apa pakai VAR karena wasit posisinya bagus. Dari situ, 20 menit babak kedua kami lupa bahwa kekuatan kami adalah organisasi. Butuh waktu bagi kami untuk kembali ke organisasi," jelas Riekerink.
"Kami mencetak gol dan senang. Saya senang dengan progres yang kami buat dalam dua laga terakhir. Momen lupa organisasi itu harus diperbaiki. Rasa aman itu membawa kita ke kreativitas. Pada 20 menit terakhir permainan sudah bagus. Saya senang dengan semuanya, juga performa pemain pengganti serta Privat Mbarga," tandasnya.
Hasil positif ini sekaligus menjaga asa Dewa United untuk merangkak naik ke zona sepuluh besar klasemen sementara. Saat ini, mereka menempati posisi ke-12 dengan perolehan 16 poin, terpaut jarak tipis dari tim-tim di atasnya.
(Rivan Nasri Rachman)