Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kritik Tajam Legenda Timnas Indonesia untuk Pasukan Gerald Vanenburg di Piala AFF U-23 2025

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis-Rabu, 30 Juli 2025 |04:36 WIB
Kritik Tajam Legenda Timnas Indonesia untuk Pasukan Gerald Vanenburg di Piala AFF U-23 2025
Timnas Indonesia U-23 kalah 0-1 dari Vietnam di final Piala AFF U-23 2025. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Legenda Timnas Indonesia, Rully Nere, memberikan kritikan tajam terhadap performa Jens Raven dan rekan-rekannya sepanjang Piala AFF U-23 2025. Menurutnya, penampilan Timnas Indonesia U-23 masih jauh dari harapan, meskipun berhasil mencapai partai final.

Skuad Garuda Muda -julukan Timnas Indonesia U-23- baru saja menelan kekalahan 0-1 dari Vietnam dalam laga final Piala AFF U-23 2025. Pertandingan itu tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa 29 Juli 2025 malam WIB.

1. Rully Nere Anggap Keberuntungan Faktor Lolos ke Final

Rully Nere berpendapat lolosnya Timnas Indonesia U-23 ke partai final lebih disebabkan oleh faktor keberuntungan, terutama setelah kemenangan adu penalti 1-1 (7-6) atas Thailand di semifinal. Ia juga menyoroti penampilan Garuda Muda di fase Grup A yang dinilainya belum menjanjikan.

Timnas Indonesia U-23 memang berstatus juara Grup A dengan tujuh poin, yang didapat dari kemenangan 8-0 atas Brunei Darussalam, 1-0 atas Filipina, dan hasil imbang 0-0 dengan Malaysia.

"Kami lihat mereka dari babak penyisihan sampai final ini menurut saya, waktu lawan Filipina itu kan karena golnya bunuh diri. Saat lawan Thailand, menurut saya karena faktor keberuntungan saja," ucap Rully di Jakarta, dikutip Rabu (30/7/2025).

Rully Nere. (Foto: Andri Bagus/Okezone)
Rully Nere. (Foto: Andri Bagus/Okezone)

"Kami bersyukur masuk final karena faktor keberuntungan. Kalau secara permainan, masih bagusan di Thailand," lanjutnya.

2. Kritik Terhadap Skema Permainan dan Mentalitas Tim

Pria berusia 68 tahun itu menilai skema bermain Timnas Indonesia U-23 tidak berkembang saat berhadapan dengan Vietnam. Faktor tersebut, menurutnya, menjadi penyebab kekalahan di hadapan 31 ribu suporter sendiri.

 

"Pertandingan tadi, kalau saya lihat, anak-anak bukan fokus ke permainan, tapi fokus ke lawan. Akhirnya, (skema) jadi tidak jalan. Sebelumnya itu kan lihat mereka bisa main satu, dua. Ini tidak, main bola ke depan, belakang lagi ke depan, ke belakang lagi. Jadi tidak ada variasi. Karena mereka sudah fokus ke lawan," ucapnya.

"Lihat, ada apa-apa, datang berkerumun. Kayak kompetisi di kita, maaf kalau kita bilang kayak Tarkam, kan tidak bagus juga," sambungnya.

Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone)
Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam U-23 di final Piala AFF U-23 2025. (Foto: Aldhi Chandra/Okezone)

Menurut Rully, seharusnya para pemain bisa memberikan permainan yang lebih menghibur selama 90 menit pertandingan, sebagai balasan atas dukungan puluhan ribu suporter.

"Ini kan kesebelasan nasional. Seharusnya mereka juga main yang baik, penonton juga senang. Tadi kan beberapa kali main bola ke belakang, penonton akhirnya, 'huuu huu huuu'," ujarnya.

"Seharusnya mereka yang usia-usia segini jika main bagus kan bisa ke senior. Seharusnya kan mereka butuh ke situ," tutupnya.

(Rivan Nasri Rachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement