BARCELONA – Calon Presiden Barcelona, Victor Font, menilai penangkapan Josep Maria Bartomeu mencoreng wajah Blaugrana –julukan Barcelona. Dia pun berharap situasi, seperti ini, tidak akan terjadi lagi pada Barcelona di masa depan.
Sebagaimana diketahui, Bartomeu ditangkap kepolisian Catalunya di kediamannya, Senin 1 Maret 2021. Selain Bartomeu, kepolisisan juga menangkap Oscar Grau (CEO Barcelona), Roman Gomez Ponti (Kepala Bidang Hukum), dan Jaume Masferrer di kantor Barcelona setelah dilakukan pengeledahan.
Orang-orang itu terjerat skandal Barcagate yang muncul pada Februari 2020 silam. Barcagate berawal dari laporan media asal Spanyol, Cadena SER, yang menyebut Barcelona menyewa konsultan media, I3 Ventures, sedari 2017 silam, untuk menyerang pihak-pihak yang tak sejalan dengan Bartomeu, baik di dalam maupun luar klub. Pihak dari dalam klub yang diserang Bartomeu, seperti Lionel Messi, Gerard Pique, dan masih banyak lagi.
Alhasil, laporan itu membuat gempar sehingga Barcelona melakukan audit melalui Firma PriceWaterhouse Coopers. Audit itu mengungkapkan, bahwa Bartomeu tidak terbukti melakukan penyerangan terhadap pihak-pihak yang disebutkan sebelumnya.
BACA JUGA: Eks Presiden Barcelona Nilai Bartomeu Tak Bersalah dalam Skandal Barcagate
Namun, kepolisian Catalunya menilai ada tanda-tanda korupsi atas uang pembayaran terhadap I3 Ventures pada September 2020. Menurut laporan media-media di Spanyol, Barcelona pimpinan Bartomeu sengaja memecah pembayaran dalam jumlah kecil, 200 ribu euro (sekira Rp3,4 miliar), agar tidak perlu persetujuan direksi untuk mengeluarkan dana tersebut.
BACA JUGA: Kronologi Kasus Barcagate di Barcelona
Sementara itu, kabar terakhir dari Marca, bahwa ada sejumlah perusahaan selain I3 Ventures yang menerima pembayaran serupa. Nama-nama perusahaan itu adalah NSG Social, Science Ventures SL, Tantra Soft SA, Digital Side SA, Big Data Solutions SA, dan Futuric SA yang terkait dengan satu orang, yaitu Carlos Ibanez, pemimpin I3 Ventures.