Resmi Tinggalkan Juku Eja, Bernardo Tavares Ungkap Alasan Utama Berpisah dengan PSM Makassar

Cikal Bintang, Jurnalis
Kamis 02 Oktober 2025 10:21 WIB
Bernardo Tavares resmi tinggalkan PSM Makassar. (Foto: Instagram/psm_makassar)
Share :

MAKASSAR - Kabar mengejutkan datang dari kubu PSM Makassar. Pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares, secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari kursi kepelatihan Juku Eja setelah hampir empat tahun mengabdi.

Dalam unggahan yang penuh duka di akun Instagram pribadinya, pelatih berusia 45 tahun itu mengungkapkan bahwa masalah gaji yang tak kunjung selesai menjadi alasan utama di balik keputusannya yang sulit tersebut.

Tavares yang sukses membawa PSM menjuarai Liga 1 musim 2022-2023, menyebut janji manajemen untuk menyelesaikan masalah finansial klub tidak terwujud, membuatnya terpaksa pergi demi mencari stabilitas.

1. Masalah Finansial Kronis Jadi Pemicu Utama

Tavares tak menutupi masalah pembayaran upah adalah situasi yang ia hadapi selama 3 setengah tahun melatih PSM Makassar, namun kini situasinya telah mencapai batas yang tak tertahankan lagi. Ia mengungkapkan sempat menolak tawaran dari klub lain setelah bertemu dengan manajemen (Bapak Fajrin dan Bapak Aksa) yang menjamin stabilitas keuangan dan proyek kuat untuk musim 2025-2026. Namun, janji itu ternyata palsu.

"Terima kasih Indonesia. Terima kasih Sulawesi, Makassar. Terima kasih PSM Makassar," buka Tavares dikutip dari akun instagram pribadinya (@bernardotavares80), Kamis (2/10/2025). 

"Dengan penuh duka, saya umumkan kepergian saya dari PSM Makassar, klub tertua di Indonesia, dengan sejarah hampir 110 tahun," sambungnya. 

Bernardo Tavares pamit dari PSM Makassar

Masalah finansial yang menghantui klub tertua di Indonesia ini tidak hanya berdampak pada gaji Tavares dan para pemain, tetapi juga menghambat proses pembangunan skuad. Reputasi klub yang buruk dalam hal pembayaran, ditambah dengan adanya larangan dari FIFA, membuat proses perekrutan pemain anyar menjadi sangat sulit.

"Penyebabnya adalah minimnya pembayaran gaji, situasi yang saya hadapi selama 3 setengah tahun melatih, namun kini tak tertahankan lagi," ujar Tavares.

"Musim lalu, saya bertemu dengan manajemen (Bapak Fajrin dan Bapak Aksa), yang meyakinkan saya akan stabilitas keuangan dan proyek yang kuat untuk musim 2025-2026. Saya menolak tawaran lain untuk melanjutkan, namun kesulitan tetap ada," ungkap Tavares.

 

Meskipun demikian, Tavares tetap bangga dengan kerja kerasnya bersama staf dan pemain dalam membangun tim yang kompetitif dan kini memiliki nilai tinggi di Transfermarkt.

2. Warisan Prestasi dan Ikatan Kuat dengan Suporter

Meskipun pergi dengan duka akibat masalah administrasi, Bernardo Tavares meninggalkan warisan prestasi yang luar biasa bagi PSM Makassar. Selama menjabat, ia sukses mengantarkan Juku Eja menjuarai Liga 1 (sekarang Super League) pada musim 2022-2023, mengakhiri puasa gelar panjang klub.

Tak hanya di kompetisi domestik, Tavares juga membawa PSM berbicara banyak di kancah Asia, termasuk mencapai final Piala AFF 2022-2023 dan berpartisipasi di Piala Asia 2023-2024.

"Sangat sulit merekrut pemain karena larangan FIFA dan reputasi klub yang buruk dalam hal pembayaran, tetapi meskipun demikian, kami berhasil membangun tim yang kompetitif, yang kini sangat dihargai di Transfermarkt," tutur Tavares.

"Selama periode ini, terlepas dari segala keterbatasan, kami telah menciptakan ikatan yang sangat kuat antara staf, pemain, dan penggemar, yang memungkinkan kami mengatasi semua rintangan," tutupnya.

Tavares menegaskan bahwa terlepas dari segala keterbatasan finansial, ia berhasil menciptakan ikatan yang sangat kuat antara staf, pemain, dan penggemar, yang menjadi kekuatan utama klub dalam mengatasi segala rintangan.Kepergiannya ini tentu menyisakan kesedihan mendalam bagi suporter setia PSM.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya