DEPOK – Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, mengungkap pelajaran penting yang harus dipetik timnya setelah menelan kekalahan perdana di Super League 2025-2026. Dalam laga pekan keenam melawan PSM Makassar di Stadion Gelora B.J. Habibie, Minggu 21 September 2025, Persija takluk dengan skor 0-2.
Souza menyoroti kurangnya efektivitas tim dalam memanfaatkan peluang yang ada. Kekalahan itu pun membuat Souza mengevaluasi kekurangan yang ada di timnya.
Menurut analisis Souza, meskipun Persija mendominasi pertandingan dengan 74% penguasaan bola, mereka tidak mampu menerjemahkan dominasi itu menjadi gol. Ia menambahkan timnya kurang memahami ruang yang diberikan oleh lawan dan harus berbenah di area pertahanan.
"Kita membangun serangan lebih sedikit dari biasanya. Tapi penguasaan bola kita 74%. Kita mencetak delapan tembakan tepat sasaran ke gawang Makassar. Hanya ada empat tembakan tepat sasaran yang masuk ke gawang kita," analisis Souza di sela sesi latihan Persija di Depok, Jawa Barat, dikutip Jumat (26/9/2025).
"Kita bermain cukup untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Bagian membangun serangan kurang bagus. Kita tidak memahami ruang yang diberikan tim Makassar kepada kita," sambungnya.
Souza mengakui bahwa secara permainan, timnya bermain lebih baik dari PSM Makassar. . Namun, ia merasa kurang puas dengan hasil akhir. Pelatih asal Brasil ini menekankan bahwa efektivitas di depan gawang menjadi kunci utama yang harus diperbaiki.
"Makassar bermain sangat konsisten. Tanpa mencoba apa pun, kecuali menguasai bola. Timnya berada di area pertahanan. Kekurangannya ada di area pertahanan,” sambung Souza.
"Menurut saya, kami bermain lebih baik daripada Makassar dalam pertandingan itu. Kami menendang lebih banyak. Kami memiliki lebih banyak penguasaan bola," lanjutnya.
"Meskipun pertandingan melawan Bali, kami memiliki 18 tembakan. Dan ini hanya 8. Jadi saat membangun serangan tidak bagus. Tapi Makassar juga. Tapi saya juga melihat Makassar juga membuat kompetisi dan pertandingan yang telah dia lakukan sejak awal musim," tutupnya.
Pekan berikutnya akan menjadi ujian berat bagi Macan Kemayoran. Mereka akan menghadapi pemuncak klasemen, Borneo FC, pada Minggu 28 Oktober 2025.
Pertandingan ini akan menjadi momen bagi Persija untuk membuktikan bahwa mereka telah belajar dari kekalahan dan siap kembali ke jalur kemenangan.
(Rivan Nasri Rachman)