Niatnya untuk bergabung di Persib pernah tertunda karena dia mendapatkan beasiswa dari STIE Perbanas. Alhasil saat di Jakarta, Persija pun menggaet Yudi. Dia tampil memikat dengan ikut membawa klub berjuluk Macan Kemayoran itu menembus posisi empat Kompetisi Perserikatan musim 1989-1990.
Sementara gelar juara dalam musim itu diraih oleh Persib usai menghantam Persebaya Surabaya dengan skor 2-0.
Seteah memikat bersama Persija, Yudi lalu diminta kembali ke Bandung untuk memperkuat Persib di kompetisi Perserikatan musim 1990/1991. Sejak musim itulah berbagai sejarah dan prestasi diciptakan.
Hingga pada tahun 1996, cedera lutut yang dialami Yudi kian sering kambuh. Dampaknya, dia jarang bermain penuh 90 menit. Yudi hanya mampu main selama 45 menit saja karena lututnya terdampak proses latihan yang tidak proporsional saat usia muda.
Setelah mencoba bertahan akhirnya pada tahun 1999 dia memutuskan gantung sepatu dan fokus berkarir di dunia perbankan.
(Rivan Nasri Rachman)