“Jadi terhitung sejak kompetisi terhenti bulan maret tahun lalu, Persipura Jayapura hanya disokong oleh PT. Freeport, Kuku Bima, dan Anggaran dari Manajemen, walaupun kompetisi tidak berjalan, tetapi Kami tetap membayar gaji seluruh pemain, pelatih dan ofisial,” lanjutnya.
“Kami sangat sayangkan situasi ini, padahal kita punya kesempatan untuk berlaga di AFC CUP 2021, karena tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial,” sambung pernyataan tersebut.
“Kami sebenarnya sudah beberapa kali meminta kejelasan dan kepastian dari Bank Papua, tetapi baru hari ini mereka nyatakan tidak membayar, seandainya sejak awal disampaikan mungkin kita akan mencari jalan lain sebagai solusi. Dengan surat Bank Papua ini berarti kami tidak lagi punya sumber dana untuk beraktivitas,” papar mereka.
Pihak Persipura menekankan bahwa aktivitas baru akan kembali berlangsung seandainya mereka sudah mendapatakan dukungan dari pihak sponsor. Sampai saat itu tiba, tidak aka nada kegiatan untuk tim, termasuk aktivitas berlatih.
(Ramdani Bur)