BARCELONA – Kontrak Lionel Messi dianggap sudah bermasalah sedari awal. Hal itu karena sang ikon memiliki klausul pelepasan yang memberi dia hak untuk pergi dari Camp Nou pada akhir musim dengan status bebas transfer.
La Pulga (Si Kutu)—julukan Messi—sudah menyampaikan keinginannya untuk pindah dari Barcelona melalui faks. Dalam pesannya tersebut, ia menyatakan ingin mengaktifkan klausul pelepasan pada akhir musim.
Pemain berusia 33 tahun tersebut memiliki klausus pelepasan setiap akhir musim, dimana dia bisa pergi dari Barcelona dengan status bebas transfer atau gratis. Namun, karena adanya pandemi membuat musim sepakbola berakhir mundur. Masalah ini yang sekarang menjadi polemik antara Messi dan Barca.
Baca juga: Sang Ayah: Messi Sulit Bertahan di Barcelona
Baca juga: Belum Ada Tawaran Resmi dari Man City untuk Messi
Barcelona kukuh menyatakan bahwa musim sepakbola 2019-2020 habis pada Juni lalu. Sedangkan pihak Messi melalui pengacaranya menilai musim berakhir pada 24 Agustus 2020 usai final Liga Champions.
Masalah ini menyeret La Liga yang menyatakan bahwa musim berakhir pada Juni silam. Dengan situasi seperti ini, klub yang menginginkan Messi harus membayar klausul pelepasan Messi sebesar 700 juta euro (sekira) Rp12 triliun.
Mantan pemain bola tangan Spanyol, Enric Masip menilai kontrak Messi bersama Barcelona sudah salah saat pembuatan. Ia bahkan mengecam Barcelona karena menyerahkan kekuasaan kepada Messi yang bisa pergi dengan bebas transfer setiap akhir musim.
"Siapa yang membuat kontrak seperti ini untuk Leo Messi? (Orang yang membuat) tidak kompeten," kata dia mengutip Marca, Kamis (3/9/2020).
