JAKARTA – Komite Eksekutif PSSI menyetujui penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pada ajang Liga 1 2019. Keputusan tersebut disepakati dalam rapat Komite Eksekutif PSSI yang berlangsung di Jakarta pada akhir pekan lalu.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi diminta untuk segera membuat kajian dari sisi anggaran dan infrastruktur. Sementara, PSSI akan menyiapkan kajian terkait regulasi berdasarkan peraturan FIFA agar pelaksanaan VAR berjalan dengan baik.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria, menyambut baik keputusan Komite Eksekutif tersebut. Ia menyatakan PSSI akan segera mempersiapkan diri dengan semaksimal mungkin termasuk para wasit yang akan bertugas dalam pengoperasian VAR.
“PSSI tentunya juga akan menyiapkan wasit-wasit terbaik yang nantinya bertugas di belakang layar dalam pengoperasian VAR,” ungkap Ratu, mengutip dari laman resmi PSSI, Selasa (28/5/2019).
Baca juga PSSI Ajukan Diri Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2021
Metode VAR sendiri sejatinya bukan sesuatu yang asing dalam kompetisi sepakbola dunia. Metode ini pertama kalinya diimplementasikan FIFA pada Piala Dunia 2018 di Rusia. Meski menuai pro kontra tetapi penggunaan VAR cukup efektif.
VAR memiliki peran penting dalam keterlibatan membuat keputusan-keputusan besar seperti penalti, kartu merah, dan gol. Hal ini jelas akan sangat berguna di kompetisi Liga 1 yang dalam beberapa pertandingan sering menuai kontroversi dari keputusan wasit.
Tetapi dalam penerapannya, tidak semua pelanggaran memerlukan bantuan VAR. Metode tersebut akan digunakan apabila wasit merasa ada kejanggalan dalam pengambilan keputusannya. Sehingga VAR bukanlah permintaan pemain atau tim, tetapi langsung dari keputusan wasit.
(Bagas Abdiel)
