MALANG - Setelah pulang dari Banyuwangi dengan tangan hampa, kini Arema Cronus serba salah menentukan langkah berikutnya. Dalam hati ingin memberikan pemasukan finansial untuk tim, tapi realitanya tak semudah yang dibayangkan.
Sebenarnya manajemen masih memiliki niat menggelar pertandingan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Tujuannya gamblang, ingin memberikan 'THR' untuk pemain setelah batal berlaga di Sunrise of Java Cup 2015.
Namun angan tersebut juga tidak mudah direalisasikan. Bukan persoalan lawan tanding, tapi lebih pada prospek pertandingan itu sendiri. Manajemen khawatir laga di Stadion Kanjuruhan kembali mendatangkan kerugian.
Itu sudah dialami Singo Edan ketika menjamu Bali United beberapa pekan silam. "Jujur saja kami masih dihantui ancaman kerugian seperti lawan Bali United. Kami butuh pemasukan, bukannya kerugian," tutur Ruddy Widodo, General Manager Arema Cronus.
Diakui Ruddy, manajemen masih bersemangat memberikan sedikit tambahan finansial kepada pemain sebelum merayakan Lebaran. Namun diakuinya, situasi dan kondisi yang dihadapi Singo Edan tidaklah sederhana.
Dengan situasi demikian, kemungkinan paling logis adalah baru menggelar laga setelah hari raya. Apalagi Arema harus berhitung dengan izin pertandingan jika mendatangkan lawan berbobot atau dengan rivalitas kental seperti Persebaya Surabaya dan Persib Bandung.