KOMPETISI sepakbola di Indonesia tidak pernah sepi dari hiruk-pikuk. Setelah penundaan Indonesia Super League (ISL) yang semula direncanakan 26 Februari, kini keputusan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menjadi headline di berbagai media.
Arema Cronus dan Persebaya Surabaya diputuskan tak mendapat rekomendasi untuk bertarung di ISL 2015. Keputusan yang membuat berbagai kalangan maupun suporter terkejut dan heran bahwa kedua klub tersebut tak bisa bermain di ISL.
Seakan-akan semua percaya keputusan BOPI itu benar-benar menghentikan petualangan Singo Edan dan Bajul Ijo. Tidak, tidak sepenuhnya demikian. Mungkin saya adalah salah satu yang sejak semula percaya bahwa verifikasi BOPI tak akan mengubah komposisi peserta liga.
Saya punya alasan kuat kenapa Arema dan Persebaya akan tetap aman di bawah ketiak PT Liga Indonesia. Sedikit pun saya tidak percaya keduanya akan terlempar hanya kareba BOPI menganggap keduanya tak memiliki legalitas sebagai buntut dualisme di masa lalu.