Bahkan memakai pikiran paling sederhana pun keputusan BOPI menjegal Persebaya dan Arema terlalu mudah dibantah. Jalannya kompetisi, termasuk komposisi kontestan liga, adalah wewenang penuh federasi yakni PSSI melalui PT Liga sebagai operator.
Soal legalitas perusahaan, seperti yang dipersoalkan BOPI itu sudah di ranah hukum dalam hal ini pengadilan. Saya melihat BOPI membuat 'perangkap' untuk mereka sendiri. Kredibilitas mereka terancam karena rekomendasi yang diberikan dengan mudah terbantah dan tak digubris klub.
BOPI mengira mereka adalah segala-galanya dan semua akan tunduk dengan semua keputusan yang dibuat. Nyatanya Arema dan Persebaya tetap melenggang dan tidak ambil pusing dengan rekomendasi yang diumumkan BOPI.
Jadi, kalau situasi begini, lucu juga kalau mengingat ISL sempat tertunda. BOPI menghadapi situasi di mana mereka sebelumnya anjing penjaga yang galak, tapi pada akhirnya berpotensi menjadi kucing jinak. Mari kita tunggu apakah BOPI cukup kuat untuk mempertahankan pendiriannya tak merekomendasi Persebaya dan Arema Cronus.
(Fetra Hariandja)