GRESIK - Pengakuan eks pelatih Persegres Gresik United, Agus Yuwono, soal praktik pengaturan skor akhirnya berbuntut. Persegres yang dicatut dalam pernyataan Agus, tidak terima disebut sebagai klub yang pernah terlibat dalam aksi tersebut.
Persegres menantang Agus Yuwono melakukan klarifikasi disertai bukti kepada manajemen Persegres. Bukan itu saja, klub asal Kota Pudak siap membawa eks pelatihnya itu ke ranah hukum karena menilai itu pencemaran nama baik.
"Kami mendesak Pak Agus (Yuwono) menyebut secara jelas siapa oknum manajemen yang menerima uang dari bandar judi. Kami heran dengan pengakuan Pak Agus ketika dia sudah tidak bekerja di sini," ujar Hendri Febri, Sekretaris Persegres.
Menurutnya, sebagai pelatih seharusnya Agus Yuwono melaporkan ke manajemen jika ada praktik pengaturan skor yang merambah timnya. "Justru dengan menyembunyikan itu, kami merasa dikhianati Pak Agus," tambah Febri.
Lagipula, ujar Hendri Febri, dirinya tidak percaya klub seperti Persegres saat ini menjual pertandingan. Pada musim 2014 kala dilatih Agus Yuwono, Persegres bermodal antara Rp20-30 miliar untuk membangun tim.
Dengan modal seperti itu, Hendri Febri menyatakan tak masuk akal Persegres menjual pertandingan 'hanya' seharga Rp200 juta. "Manajemen juga tidak pernah ikut campur di aspek strategi pelatih," ujar dia.