Menariknya, sebelum menerima pinangan Bali United, Jansen sebenarnya memiliki tawaran konkret untuk tetap berkarier di Belanda bersama Roda JC. Namun, keinginan untuk mencari tantangan baru di luar zona nyaman Eropa menjadi faktor utama pelatih berkepala plontos itu berani mengambil risiko terbang ke Indonesia.
"Mengapa akhirnya saya memilih Bali? Kedua klub punya cerita bagus, tapi pilihannya sederhana: saya ingin merasakan pengalaman baru. Dengan kondisi fisik dan situasi keluarga yang mendukung, keputusan ini tidak sulit bagi saya," jelas Jansen.
Kini, tugas berat menanti Jansen untuk mengangkat performa Serdadu Tridatu yang masih tertahan di peringkat ke-11 klasemen sementara. Dengan koleksi 17 poin dari 13 laga, konsistensi taktik Jansen bersama asistennya akan diuji untuk membawa Bali United kembali ke persaingan papan atas Super League.
(Rivan Nasri Rachman)