Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

4 Kesalahan Memalukan Ruben Amorim yang Buat Manchester United Tumbang 0-1 dari Everton, Nomor 1 Terkait Formasi

Rivan Nasri Rachman , Jurnalis-Selasa, 25 November 2025 |16:06 WIB
4 Kesalahan Memalukan Ruben Amorim yang Buat Manchester United Tumbang 0-1 dari Everton, Nomor 1 Terkait Formasi
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (Foto: Instagram/manchesterunited)
A
A
A

ADA 4 kesalahan memalukan pelatih Ruben Amorim yang buat Manchester United tumbang 0-1 dari Everton di matchday ke-12 Liga Inggris 2025-2026, pada Selasa (25/11/2025) dini hari WIB. Gara-gara kesalahan pelatih asal Portugal tersebut, Setan Merah pun kehilangan tiga poin penting di kandang sendiri, yakni di Stadion Old Trafford.

Sebelum melawan Everton, pasukan Ruben Amorim datang dengan modal lima pertandingan tak terkalahkan di Liga Inggris 2025-2026. Optimisme semakin meninggi setelah gelandang Everton, Idrissa Gana Gueye, diusir keluar lapangan hanya 13 menit setelah kick-off karena insiden yang memalukan.

Namun, alih-alih memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, Setan Merah justru kebobolan oleh gol jarak jauh Kiernan Dewsbury-Hall di menit 29 dan akhirnya menyerah 0-1. Kekalahan mengecewakan ini tak lepas dari empat keputusan aneh yang dibuat oleh Amorim.

Meskipun bermain melawan 10 pemain Everton selama lebih dari satu jam, Amorim gagal melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk memaksimalkan tekanan.

Berikut 4 Kesalahan Memalukan Ruben Amorim yang Buat Manchester United Tumbang 0-1 dari Everton, Mengutip dari Give Me Sport:

1. Formasi Stagnan Setelah Kartu Merah

Amorim dikenal terikat erat pada formasi 3-4-2-1 sejak kedatangannya di Old Trafford. Ketika Gueye diusir dan Man United tertinggal satu gol, banyak yang berharap sang pelatih akan segera mengubah formasi menjadi lebih menyerang.

Namun, Amorim memilih mempertahankan tiga bek di belakang, Luke Shaw, Leny Yoro, dan Matthijs de Ligt, yang dianggap terlalu dalam. Perubahan formasi baru terjadi sangat terlambat, membuat langkah tersebut dicap sebagai pengecut karena tidak segera berani menyerang.

Pelatih Manchester United Ruben Amorim tiba di Stadion Old Trafford (Foto: UEFA)
Pelatih Manchester United Ruben Amorim tiba di Stadion Old Trafford (Foto: UEFA)

2. Keterlambatan Penggantian Casemiro

Ekspresi Casemiro
Ekspresi Casemiro

Amorim memang melakukan pergantian yang tepat saat jeda, memasukkan Mason Mount untuk Noussair Mazraoui demi menambah kreativitas di belakang Joshua Zirkzee. Namun, dengan Everton bermain bertahan dan Man United harus menyerang total, tidak ada alasan untuk mempertahankan Casemiro di lapangan.

Gelandang Brasil itu dibutuhkan untuk bertahan, padahal tim membutuhkan lebih banyak opsi kreatif. Amorim baru menarik Casemiro untuk memasukkan Kobbie Mainoo, gelandang yang lebih menyerang, pada menit ke-58, padahal perubahan ini seharusnya dilakukan 13 menit lebih awal.

 

3. Masuknya Diogo Dalot Dipertanyakan

Diogo Dalot
Diogo Dalot

Bersamaan dengan masuknya Mainoo, Amorim memasukkan Diogo Dalot menggantikan Patrick Dorgu, dengan harapan Dalot bisa memberikan energi di sisi kiri. Keputusan menempatkan Dalot dan Luke Shaw secara bersamaan di sisi kiri dalam skema tiga bek melawan 10 pemain dinilai sama sekali tidak perlu.

Legenda Man United, Gary Neville secara langsung mengkritik keputusan ini saat live commentary, menyebutnya sebagai pertanyaan besar bagi Amorim. Neville bahkan menyebut Dalot masuk di depan Shaw dalam formasi lima bek sebagai tindakan "memalukan," karena tidak efektif dalam memenangkan bola.

4. Amad Diallo Dipasang di Posisi yang Salah

Amad Diallo memastikan Nottingham Forest vs Manchester United berakhir 2-2 (Foto: X/@premierleague)
Amad Diallo memastikan Nottingham Forest vs Manchester United berakhir 2-2 (Foto: X/@premierleague)

Amad Diallo adalah salah satu pemain yang mampu bersinar di skuad Man United dalam beberapa pekan terakhir, mencetak gol melawan Nottingham Forest dan memberikan assist melawan Tottenham. Namun, melawan Everton, Amad dipaksa bermain di sisi kiri, bukan di posisi favoritnya di kanan.

Nyatanya, keputusan Amorim ini tidak membuahkan hasil. Setelah Mount masuk di babak kedua, Amad digeser ke posisi sayap kanan yang lebih disukainya. Namun, menempatkannya sebagai wing-back, jauh dari kotak penalti, tetap menimbulkan pertanyaan besar, padahal ia telah membuktikan dirinya sebagai pemain yang efektif di lini serang dengan koleksi satu gol dan dua assist di empat laga sebelumnya.

(Rivan Nasri Rachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement