
Sedangkan, Vanenburg punya pendekatan taktik berbeda. Filosofi sepakbola menyerang cukup mengakar di kepala pria asal Belanda itu. Terbukti dari tiga laga, Timnas Indonesia U-23 memainkan formasi 4-3-3.
Vanenburg juga meminta anak asuhnya untuk lebih sering mengalirkan bola dengan maksimal dua sentuhan. Serangan juga lebih bervariasi karena tak melulu lewat sayap atau tengah dengan umpan terobosan.
Tak hanya itu, Vanenburg juga tahu kapan harus menjaga tempo dan melancarkan serangan sporadis. Perbendaharaan taktik serta kaya akan variasi serangan, membuat Indonesia U-23 jadi tim tersubur sejauh ini dengan 9 gol.
Memang, permainan saat melawan Malaysia tidak terlalu mengesankan. Itu akan jadi PR besar bagi Vanenburg ketika menghadapi tim dengan low block sehingga tidak terlalu banyak ruang berkreasi.
Itulah adu taktik Gerald Vanenburg dengan Pelatih Timnas Thailand U-23 Thawatchai Damrong-Ongtrakul di semifinal Piala AFF U-23 2025. Patut dinanti ramuan mana yang lebih mujarab.
(Wikanto Arungbudoyo)