DEPOK – Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, heran dengan kuota 11 pemain asing di Super League 2025-2026. Ia mempertanyakan urgensi pemberlakukan regulasi tersebut.
PT LIB yang berganti nama menjadi I League telah resmi menetapkan perubahan kuota pemain asing. Mereka mengizinkan setiap klub mendaftarkan total 11 legiun asing, dengan catatan hanya delapan pemain yang boleh beraksi dalam pertandingan.

Kuota pemain asing ini meningkat dibandingkan musim lalu. Di mana, tiap klub hanya boleh mendaftarkan delapan pemain dengan hanya enam orang yang boleh berada di lapangan.
Menanggapi regulasi terbaru itu, Souza langsung mempertanyakan maksud dan tujuan I League. Jika ingin membuat kompetisi lebih kuat, ia menilai langkah itu cukup baik. Sebab, kehadiran pilar asing membuat pemain lokal dapat kesempatan berlatih dengan pemain berkualitas.
"Saya tidak tahu. Apa sebenarnya niat liga? Apakah memang ingin membuat kompetisi lebih kuat?" kata Souza kepada wartawan termasuk Okezone di Persija Training Ground, Depok, Jawa Barat, dikutip Kamis (10/7/2025).
"Jika iya, maka para pemain lokal bisa menghadapi lawan yang lebih tangguh, bermain bersama dan melawan pemain-pemain asing yang hebat. Mereka akan berlatih dan bertanding dengan pemain-pemain berkualitas tinggi," tambah pria asal Brasil itu.

Hanya saja, Souza juga mengingatkan kepada I League untuk berhati-hati terhadap regulasi tersebut. Sebab, akan timbul kemungkinan Super League bakal dikuasai oleh legiun asing.
"Tapi tentu kita juga harus berhati-hati agar liga ini tidak berubah menjadi ajang yang didominasi pemain asing saja," jelas Souza.
Terlepas dari itu, Persija saat ini baru memiliki empat legiun asing. Mereka adalah Ryo Matsumura, Carlos Eduardo, Gustavo Almeida, dan teranyar adalah Van Basty Sousa. Kemungkinan besar, tim berjulukkan Macan Kemayoran itu masih akan mendatangkan legiun asing lagi.
(Wikanto Arungbudoyo)