3. Andriy Shevchenko
(Shevchenko tak mampu mengeluarkan performa terbaik di Chelsea)
Shevchenko datang ke Chelsea pada musim panas 2006 dengan status bintang. Ia berstatus peraih trofi Ballon dOr 2004 dan membantu AC Milan juara Liga Champions 2002-2003. Catatan di atas membuat pemilik Chelsea, Roman Abramovich, mendatangkan penyerang berpaspor Ukraina seharga 30 juta pounds atau sekira Rp593,4 miliar.
Namun, Shevchenko gagal total di Chelsea. Di musim pertamanya, Shevchenko hanya mengemas 14 gol dari 51 pertandingan. Singkat kata, ia kalah bersaing dari Didier Drogba. Sempat dipinjamkan ke AC Milan, Shevchenko akhirnya memutuskan pindah ke Dynamo Kiev secara permanen pada 2009, hingga akhirnya pensiun tiga tahun berselang.
2. Mohamed Salah
(Mohamed Salah gagal di Chelsea, kemudian berjaya bareng Liverpool)
Mohamed Salah saat ini berstatus salah satu pemain tertajam di Liga Inggris. Dua gelar top skor Liga Inggris jadi bukti kehebatan pesepakbola berdarah Mesir ini.
Namun, sebelum bersinar bersama Liverpool, Mohamed Salah pernah membela Chelsea. Mohamed Salah didatangkan Chelsea dari FC Basel pada Januari 2014. Datang ketika usianya belum genap 22 tahun, winger berpaspor Mesir gagal mengatasi tekanan. Alhasil, Mohamed Salah sempat dipinjamkan ke Fiorentina pada musim dingin 2015.
Bersinar bersama Fiorentina membuat AS Roma tertarik meminjam Salah dari Chelsea pada musim panas 2015. Kubu The Blues –julukan Chelsea– pun menerima tawaran tersebut, sebelum akhirnya dibeli permanen oleh AS Roma pada musim panas 2016. Selama membela Roma (2015-2017), Mohamed Salah tampil di 83 laga dengan raihan 34 gol.
Kemudian pada musim panas 2017, Mohamed Salah dibeli permanen oleh Liverpool. Sejak saat itu, Mohamed Salah menjadi mesin gol si Merah.