”Persija ditetapkan oleh PSSI karena kami menjaga keterwakilan klub Indonesia yang bermain di AFC Cup melalui slot Piala Indonesia,” tambah pernyataan Yunus.
“Karena memang AFC juga menyetujui bahwa juara Piala Indonesia mendapatkan slot bermain di AFC Cup,” lanjutnya.

“Namun karena PSM Makassar tidak lolos lisensi klub profesional tahun 2020, Exco PSSI memutuskan memilih Persija yang notabene runner up Piala Indonesia 2018-2019,” sambungnya.
Sementara itu, grade Piala Indonesia memiliki level di bawah kompetisi liga. Sehingga runner-up Piala Indonesia levelnya dipandang di bawah runner-up kompetisi Liga 1. Alhasil, AFC tidak mengizinkan runner-up Piala Indonesia untuk tampil, karena masih ada peringkat tiga kompetisi Liga 1 yang lolos club lisencing dari AFC.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)