JAKARTA – Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, bicara soal gawang timnya yang mudah dibobol lawan. Ia mengaku berusaha keras membereskan masalah itu di fase akhir Liga 1 2024-2025.
Performa Macan Kemayoran bisa dikatakan masih inkonsisten terkhusus pada lini pertahanan yang terbilang cukup rapuh. Hingga pekan ke-26, Persija tercatat sudah kebobolan 31 kali.
Rizky Ridho dan kolega hanya berada di urutan ke delapan tim dengan pertahanan yang kukuh. Bahkan 15 gol di antaranya tercipta sejak Januari atau dalam sembilan laga terakhirnya.
Jumlah itu hampir setengahnya dari total kebobolan hingga pekan ke-26. Pena mengakui timnya dihantui catatan buruk dalam urusan menjaga clean sheet.
Juru taktik asal Spanyol itu mengakui lemahnya lini pertahanan. Namun, hal tersebut tidak terlepas dari absennya pemain-pemain penting dalam waktu yang panjang.
“Hal itu benar. Mungkin pada Januari-Maret 2025 kami terlalu banyak kebobolan,” kata Pena, dikutip dari laman resmi Persija, Minggu (6/4/2025).
“Sebab dalam dua bulan terakhir kami kerap bermain dengan lebih sedikit pemain dalam durasi waktu yang panjang,” tukas pria berusia 41 tahun tersebut.
Pena sadar catatan buruk seperti ini harus diakhiri. Ia optimistis Persija dapat menghapus catatan minor tersebut di sisa pertandingan Liga 1 2024-2025.
“Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dibereskan. Tapi saya sangat optimistis kami bisa melewati segala dinamika ini,” tandasnya.
Sementara, Persija Jakarta memiliki angka produktivitas gol yang apik. Mereka mengoleksi 41 gol dari 26 pertandingan atau rata-rata 1,6 gol per laga.
(Wikanto Arungbudoyo)