KISAH Aditya, mantan jebolan diklat Persib Bandung yang harus rela kehilangan salah satu kakinya menarik disimak. Dari kisahnya, pembaca bisa mengambil banyak pelajaran berharga, termasuk wajib berhati-hati saat mengambil keputusan.
Sejak kecil, Aditya sudah memiliki cita-cita menjadi pemain sepakbola. Impiannya itu terus diperjuangkan dari mengikuti turnamen lokal di sekitar rumah hingga masuk sekolah sepak bola (SSB).
Akan tetapi, takdir berkata lain. Impian Aditya untuk menjadi pesepak bola mulai menemui masalah saat PSSI dibekukan FIFA pada 2015 lalu.
Sebagai dampak dibekukannya induk sepak bola Indonesia, kompetisi di Tanah Air juga terpaksa berhenti. Hal ini memunculkan efek domino terhadap nasib pemain sepak bola di Tanah Air, tak terkecuali Aditya sendiri.
Mendapati karier sepak bolanya tersendat akibat berhentinya kompetisi, Aditya masih memiliki keinginan kuat untuk terus menjadi pesepak bola. Dia pun mencari cara agar tetap bisa menyalurkan hobinya di lapangan hijau.
Adapun salah satu melalui turnamen sepak bola mahasiswa. Kebetulan, waktu itu Aditya juga tercatat sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di kota Bandung.
Di sana, Aditya memperkuat tim dari kampusnya untuk berbagai kejuaraan. Namun, tak disangka keputusannya itu justru berbuah petaka yang membuatnya harus kehilangan salah satu kaki.