Pihaknya menjelaskan, dari hasil kesepakatan dengan PT Waskita Karya nantinya pintu 13 Stadion Kanjuruhan akan terhubung dengan pintu lain secara konstruksi, meski pada pengoperasiannya dinonaktifkan.
"Diskusi tadi kan membahas kalau pintu 13 ini terhubung dengan pintu-pintu lainnya, sehingga jangan sampai konstruksi ini berpengaruh pada yang lain, karena di atasnya nanti ada manusia-manusia yang akan menempati. Jangan sampai ada post fire ke depannya," ungkap dia.
Sementara itu, Nuri Hidayat salah satu keluarga korban tragedi Kanjuruhan menyatakan, bila sebenarnya sudah ada kesepakatan dari minggu kemarin. Tapi pertemuan kali ini untuk memperjelas dari sisi visual gambar mana yang boleh dipertahankan dan dibongkar.
"Saya kemarin sudah gambar mana-mana saja yang minta dipertahankan. Saya juga mikir mereka kerja ada standar SOP, saya juga gak ingin mengganggu kerjaan mereka. Jadi kita diskusikan bagian mana saja yang bisa dipertahankan," ujar Nuri Hidayat.
BACA JUGA:
Menurutnya, diskusi kali ini dinilai lebih lengkap yang datang. Sebab di luar manajemen Arema FC yang tidak datang, jajaran pemerintahan mulai dari Pemkab Malang, Polres Malang, kejaksaan, hingga kontraktor renovasi Stadion Kanjuruhan hadir.
"Hari ini jadi terlegalkan. Karena semua pihak datang termasuk dari kejaksaan. Insya Allah sudah clear," tandasnya.