Rencananya, bila proyek renovasi Stadion Kanjuruhan Malang berjalan mulus, pihaknya hanya mengungsi di enam laga kandang di Blitar. Nantinya, diprediksi pada November akhir atau Desember 2024, Arema FC sudah kembali ke Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
"Kayaknya enam pertandingan setengah musim, karena kita akan kembali ke Kanjuruhan. Insya Allah bulan November. Putaran kedua nanti kembali," jelas Munif.
Sebelumnya diberitakan, Arema FC dan Pemkot Blitar akhirnya menemukan titik temu penggunaan Stadion Soepriadi Kota Blitar. Pertemuan ini dilakukan usai adanya penolakan dari Wali Kota Blitar, Santoso, untuk Arema FC berkandang di Stadion Soepriadi Kota Blitar.
Penolakan ini karena sebagian besar warga Kota Blitar, masih trauma dengan tindakan kekerasan yang dilakukan oknum Aremania. Saat itu, kata Santoso, kerusuhan terjadi antar suporter hingga melibatkan warga setempat sekitar stadion.
Konon warung, sawah, dan kendaraan warga Kota Blitar, tak luput dari amukan massa. Bahkan saat itu, ada kendaraan milik warga Blitar yang dibakar. Kerusuhan itu terjadi pasca laga pada 18 Februari 2020 di Kota Blitar.
Kala itu, Persebaya Surabaya berhasil menang dramatis 4-2 atas Arema FC. Alhasil, Persebaya memastikan lolos ke babak final Piala Gubernur Jawa Timur 2020.
Stadion Soepriadi Kota Blitar sendiri menjadi opsi alternatif utama, selain Stadion Jember Sport Garden, di Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember, dan Stadion Bumi Wali, di Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
(Djanti Virantika)