“Kalau tiga wilayah, ya bisa 12 besar dulu atau langsung 8 besar, itu soal teknis saja. Kalau cuma mekar jadi 20 tim, menurut saya ya enggak perlu dibagi format dua wilayah, langsung saja klasemen tunggal home and away, tanpa final four lagi (seperti sekarang),” tambahnya.
Lebih lanjut, Yuke mengatakan untuk format itu harus didukung stadion-stadion yang sudah memenuhi standar. Itu dapat diperbaiki dengan mengacu Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 3 Tahun 2019 soal Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional.
"Harus di-upgrade dari sekarang, fasilitasnya. Di Liga Inggris, misalnya, banyak stadion kecil-kecil tapi tetap bisa dilaksanakan, yang penting management security-nya baik," kata Yuke.
"Lewat Inpres, seharusnya ini sudah jalan dari beberapa tahun lalu ya, tapi masalahnya memang tidak diseriusi, jadi cuma macan kertas. Artinya tetap harus ada political will dari pemerintah untuk pembangunan infrastruktur itu," tandasnya.
Di sisi lain, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh menjelaskan, kalau ada perubahan, harus lewat kongres. Itu prosedur yang harus dijalani yang mana tidak bisa secara langsung begitu saja.
"Lalu juga harus ada usulan dari anggota, jadi masuk ke pembahasan kongres,” tandasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)