Liga 1 2024-2025 Diisukan 20 Tim, Pengamat Sarankan Tingkatkan Kualitas Kompetisi

Andri Bagus Syaeful , Jurnalis
Selasa 09 Januari 2024 10:54 WIB
Liga 1 2024-2025 diisukan akan dihuni 20 kesebelasan (Foto: PT LIB)
Share :

JAKARTA - Muncul isu Liga 1 2024-2025 akan diisi oleh 20 tim dari sebelumnya 18 kesebelasan pada 2023-2024. Hal itu langsung menjadi sorotan pengamat sepakbola Indonesia Kesit Budi Handoyo.

Menariknya, jika wacana 20 tim itu disepakati, hanya satu kesebelasan yang akan terdegradasi dari Liga 1 2023-2024 dari yang seharusnya tiga. Hal itu agar jatah promosi dari Liga 2 tetap sama tiga tim.

Kesit mengatakan tidak masalah Liga 1 dihuni 20 tim. Dia menilai yang harus diperhatikan adalah peningkatan kualitas kompetisi agar ranking Liga 1 di Asia semakin baik.

"Tapi lebih bagusnya konsisten apa yang sudah disepakati di awal. Di awal kan PSSI sudah bertemu dengan para klub Liga 1 dan Liga 2 (Sarasehan), jadi itu dijalankan dulu," ujar Kesit dalam keterangan yang diperoleh MNC Portal Indonesia (MPI), Selasa (9/1/2024).

"Mungkin untuk next season boleh dilakukan penambahan tim peserta di Liga 1, tapi harus kesepakatan Exco (PSSI) dan persetujuan kongres (PSSI). Jangan sampai apa yang sudah disepakati dicederai," imbuhnya.

"Misalnya boleh silakan dari Liga 2 nantinya yang promosi ditambah dari tiga menjadi lima. Atau mekanisme lainnya, supaya Liga 1 jumlahnya menjadi 20 tim. Namun, tetap harus kesepakatan Exco dan persetujuan kongres," tukas Kesit.

Sementara itu, pengamat sepakbola lain, Yusuf Kurniawan, mengatakan wacana itu justru mencederai sepakbola Indonesia karena bakal menimbulkan spekulasi ada tim yang ingin diselamatkan. Dia menilai idealnya kompetisi dibuat menjadi tiga wilayah dengan masing-masing 12 tim, yang berarti total ada 36.

“Idealnya dengan demografi Indonesia yang luas, dibagi ke dalam tiga wilayah, barat, tengah, timur seperti ISL 2007. Biaya akomodasi dan traveling akan jauh lebih efisien. Lalu supaya lebih merata, dan daerah-daerah (klub) terluar punya kesempatan naik panggung ke kasta tertinggi," urai Yuke.

“Kalau tiga wilayah, ya bisa 12 besar dulu atau langsung 8 besar, itu soal teknis saja. Kalau cuma mekar jadi 20 tim, menurut saya ya enggak perlu dibagi format dua wilayah, langsung saja klasemen tunggal home and away, tanpa final four lagi (seperti sekarang),” tambahnya.

Lebih lanjut, Yuke mengatakan untuk format itu harus didukung stadion-stadion yang sudah memenuhi standar. Itu dapat diperbaiki dengan mengacu Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 3 Tahun 2019 soal Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional.

"Harus di-upgrade dari sekarang, fasilitasnya. Di Liga Inggris, misalnya, banyak stadion kecil-kecil tapi tetap bisa dilaksanakan, yang penting management security-nya baik," kata Yuke.

"Lewat Inpres, seharusnya ini sudah jalan dari beberapa tahun lalu ya, tapi masalahnya memang tidak diseriusi, jadi cuma macan kertas. Artinya tetap harus ada political will dari pemerintah untuk pembangunan infrastruktur itu," tandasnya.

Di sisi lain, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh menjelaskan, kalau ada perubahan, harus lewat kongres. Itu prosedur yang harus dijalani yang mana tidak bisa secara langsung begitu saja.

"Lalu juga harus ada usulan dari anggota, jadi masuk ke pembahasan kongres,” tandasnya.

(Wikanto Arungbudoyo)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya