Tinjau Stadion Kanjuruhan, Menpora Dito Berdoa di Pintu 13 hingga Bahas Renovasi

Avirista Midaada, Jurnalis
Jum'at 06 Oktober 2023 20:11 WIB
Menpora Dito Ariotedjo berkunjung ke Stadion Kanjuruhan. (Foto: Avirista Midaada/MPI)
Share :

MALANG - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Dito Ariotedjo menyempatkan diri datang ke Stadion Kanjuruhan untuk melihat proses renovasi. Dalam kunjungan tersebut, Dito tak hanya sekadar membicarakan renovasi, tapi juga berdoa di pintu 13.

Menpora Dito tiba di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, pada Jumat (6/10/2023). Menteri berusia 33 tahun ini langsung berkeliling area luar stadion sambil melihat proses renovasi.

Tak ketinggalan sang menteri juga menuju Pintu 13 bagian sisi selatan Stadion Kanjuruhan. Di sini Dito, tampak melihat banner peringatan Tragedi Kanjuruhan, termasuk para nama-nama korban yang meninggal dunia.

Di pintu 13 juga, Menpora Dito juga menyempatkan diri berdoa. Terlihat sang menteri tak bisa menunjukkan kesedihannya ketika melihat foto-foto korban di proses doa bersama.

Bagi Menpora Dito, tragedi Kanjuruhan yang pada 1 Oktober 2023 lalu menjadi peringatan satu tahunnya merupakan pelajaran berharga bagi sistem persepakbolaan nasional dan olahraga pada umumnya. Ia pun mengajak masyarakat untuk belajar dan mengenang refleksi tragedi Kanjuruhan untuk lebih baik lagi.

"Kita selalu berdoa untuk setelah meninggal dan keluarga korban juga. Tadi sempat mampir lihat stadionnya juga sudah direnovasi," kata Menpora Dito.

Dirinya menjelaskan, renovasi stadion diklaim terus berlanjut kendati pro-kontra masih terjadi di tataran keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Rencana renovasi stadion bakal selesai di tahun 2024 mendatang.

"Insya Allah akan selesai di tahun 2024. Dan ini kita juga mengajak seluruh masyarakat, mari merefleksikan tragedi Kanjuruhan untuk lebih baik ke depannya," ucap Dito Ariotedjo.

Sebagai informasi, tragedi Kanjuruhan Malang memasuki peringatan satu tahun pada 1 Oktober 2023 lalu. Total ada 135 nyawa dalam tragedi persepakbolaan terbesar di Indonesia usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam (1/10/2022) lalu di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Selain menewaskan 135 nyawa, tak kurang 600 orang luka-luka usai terjadi bentrokan antara suporter dengan aparat keamanan. Saat itu, seusai pertandingan oknum Aremania yang tak menerima kekalahan turun ke lapangan membuat penonton lainnya terpancing.

Akibatnya ketika situasi tak kondusi di tengah lapangan, petugas justru menembakkan gas air mata ke arah tribun. Penonton yang masih berada di tribun pun panik, hal ini membuat mereka berdesak-desakan dan saling injak menyelamatkan diri dari pekatnya gas air mata.

Pasca kejadian itu, polisi menetapkan enam tersangka mulai dari Ketua Panitia Penyelenggara (Panpel) pertandingan Arema FC Abdul Haris, sekuriti officer Arema FC Suko Sutrisno, Akhmad Hadian Lukita yang kala itu menjadi Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Kemudian tiga anggota polisi yakni Wahyu Setyo Pranoto sebagai eks Kabag Ops Polres Malang, Bambang Sidik Achmadi eks Kasat Samapta Polres Malang, dan Hasdarmawan eks Danki 3 Brimob Polda Jatim. Tetapi perjalanannya, dari enam tersangka hanya lima tersangka yang diseret ke meja hijau pengadilan.

Satu tersangka atas nama Akhmad Hadian Lukita, berkasnya dinyatakan tidak lengkap sehingga perkaranya dikembalikan kejaksaan ke penyidik kepolisian. Sementara lima tersangka lain telah divonis berbeda-beda oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.

(Rivan Nasri Rachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Bola lainnya