BOGOR - Pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-17, Bima Sakti tak bisa terlalu gembira meski timnya baru saja menang telak 14-0 atas Guam di laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Ia masih sedih karena insiden berdarah yang menewaskan 125 orang di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Bima Sakti pun mengimbau kepada para suporter klub-klub di Tanah Air untuk saling respek atau menghormati satu sama lain. Ia tak mau kejadian tragedi di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 itu terulang kembali.
Perlu diketahui, Timnas Indonesia U-17 baru saja membantai Guam U-17 dengan hujan gol pada ajang Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 Grup B. Pertandingan tersebut berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada Senin 3 Oktober 2022 malam WIB.
Pada laga itu, Guam U-17 sulit untuk bisa keluar dari gempuran serangan skuad Garuda Asia -julukan Timnas Indonesia U-17. Mereka bahkan hanya bisa bermain setengah lapangan sepanjang laga.
Alhasil, Timnas Indonesia U-17 sukses mencetak 14 gol lewat quatrick Arkhan Kaka (8’, 10’, 25’ dan 34’), Narendra Tegar (27’), Ridjar Subagja (28’), Riski Afrizal (31’), dan Sulthan Zaky (45’), gol bunuh diri pemain Guam di menit ke-46, Jehan Pahlevi (48’), Gaoshirowi (58’), Habil (79’), Figo Dennis (84’), Nabil Asyura (87’), dan Ji Da Bin (90’).
Selepas pertandingan, Bima Sakti sedikit nostalgia dirinya pernah tinggal lama di Malang. Di mana, ia pernah main di Persema Malang dan menyebut bahwa Malang merupakan kota yang tentram untuk tinggal.
"Malang ini kota yang indah dan nyaman untuk tempat tinggal. Saya 6 tahun di Persema Malang dan secara emosional sangat besar dan saya sampai punya rumah di sana," ujar Bima Sakti saat konferensi pers usai pertandingan, Selasa (4/10/2022).