“Saya akui cukup sulit untuk menyesuaikan diri. Saya tidak tahu bagaimana cara untuk bisa mengikuti tempo dari permainan Indonesia. Cuacanya sangat panas,” tambahnya.
Kendati demikian, Sin-yeong melihat gara-gara kecepatan itu, terkadang pemain Indonesia terlalu bermain individu. Ia merasa saat bermain di Korea Selatan, permainan jauh lebih kompak karena mengandalkan permainan tim.
“Di Korea Selatan para pemain bergerak dengan cara terorganisisr. Karena juga di sana permainan tidak terlalu cepat. Para pemain tidak mengandalkan kecepatan dan lebih bermain kolektif. Di Indonesia terlalu bermain individu,” tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)