LIVERPOOL – Bek berpaspor Kroasia, Dejan Lovren, melepas statusnya sebagai pemain Liverpool pada musim panas ini. Ia memutuskan hijrah ke klub Rusia, Zenit Saint Peterseburg setelah menghadapi situasi sulit dengan minimnya waktu bermain di Anfield.
Namun, kepergian Lovren ternyata dirasakan berat oleh para pemain Liverpool, terutama Mohamed Salah. Pemain berpaspor Mesir itu merasa kehilangan Lovren karena keduanya menjalani hubungan sangat dekat sebagai sahabat.
“Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya. Anda (Lovren) tidak tahu perasaan saya sekarang. Kami benar-benar akan sangat merindukanmu, terutama saya,” ungkap Salah, mengutip dari laman resmi Liverpool, Rabu (29/7/2020).
Lovren sendiri tampak emosional setelah menjalani laga terakhirnya bersama Liverpool saat menghadapi Newcastle. Ia pun mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya sebelum memulai tantangan baru di Zenit.
Baca juga Liverpool Resmi Lepas Dejan Lovren ke Zenit St Petersburg
Pemain berusia 31 tahun itu juga tak memungkiri bahwa ia berat untuk meninggalkan rekan-rekannya, terutama Salah. Ia pun merasa senang telah menjalin persahabatan dengan Salah dan berharap komunikasi mereka tetap terjaga.
“Saya tidak ingin menunjukkan terlalu banyak emosi karena saya sudah menangis sebelum pertandingan terakhir. Mereka melihat bahwa saya merasakan emosi,” ucap Lovren.
“Terutama juga meninggalkan Mo (Salah), teman saya yang baik. Itu adalah sesuatu yang istimewa tetapi seperti yang selalu saya katakan, itu hanya awal dari persahabatan besar, bahkan ketika kami akan berjuahan,” tambahnya.
“Ia (Salah) tahu ia selalu bisa memanggil saya untuk alasan apa pun, saya selalu di sini untuknya. Bukan hanya Mo, tetapi semua orang di klub,” lanjutnya.
“Kami sudah seperti keluarga besar, dan inilah megapa Liverpool begitu besar, karena kami saling memperhatikan. Saya berharap semua orang beruntung dan saya ingin mereka tetap sehat. Kami akan selalu berhubungan,” sambungnya.
Lovren telah menghabiskan enam tahun bersama Liverpool. Kini ia memilih bergabung ke Zenit dengan biaya 12 juta euro atau sekira Rp205,2 miliar.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)
