LEICESTER – Manajer Leicester City, Brendan Rodgers, yakin tekanan lebih besar dirasakan Manchester United jelang laga pekan 38 Liga Inggris 2019-2020, Minggu 26 Juli malam WIB. Sebab, bagi klub sebesar Setan Merah, berlaga di Liga Champions adalah sebuah keharusan.
Laga terakhir Liga Inggris 2019-2020 dipastikan bakal seru. Sebab, ada tiga tim yang berjuang keras merebut dua tiket terakhir ke Liga Champions 2020-2021. Sementara di papan bawah, juga ada tiga tim yang berjuang keras menghindari jerat degradasi yang turut menyisakan dua slot.
Secara kebetulan, dua dari kesebelasan yang berjuang lolos ke Liga Champions akan saling beradu di Stadion King Power. Man United hanya perlu memetik hasil imbang demi mengamankan tempat, sementara tuan rumah, Leicester City, wajib tiga poin.
Baca juga: Jelang Leicester City vs Man United, Solskjaer Bantah Anak Asuhnya Kelelahan
Kewajiban merebut tiga poin jelas akan menjadi tekanan tersendiri bagi anak asuh Brendan Rodgers. Namun, pria asal Irlandia Utara itu justru berpendapat sebaliknya. Tekanan lebih hebat bakal dirasakan oleh Manchester United.
“Ada sebuah perbedaan besar untuk tim yang ingin berlaga di Liga Champions, tetapi ketika Anda adalah klub sebesar Manchester United, ada sebuah keharusan untuk berlaga di Liga Champions,” kata Brendan Rodgers, sebagaimana dinukil dari Leicester Mercury, Sabtu (25/7/2020).
“Kami memang ingin berada di Liga Champions. Namun, jika kami gagal, ini adalah sebuah musim yang sangat bagus buat kami,” imbuh pria berusia 47 tahun tersebut.
Leicester City sendiri sesungguhnya berada di tiga besar klasemen nyaris sepanjang musim Liga Inggris 2019-2020. The Foxes bahkan sempat unggul cukup jauh, yakni delapan angka, dari Man United ketika liga dihentikan sementara pada pekan 29 atau Maret 2020.
Sayangnya, mereka mengalami kemunduran dalam delapan pertandingan terakhir sejak Liga Inggris 2019-2020 bergulir kembali Juni lalu. Leicester City hanya sanggup meraih dua kemenangan, tetapi kalah dan imbang masing-masing tiga kali.
Sebaliknya, Man United mampu memetik lima kemenangan dan tiga kali seri dalam periode yang sama. Hal itu membuat armada asuhan Ole Gunnar Solskjaer tersebut berada di peringkat tiga dengan 63 poin, atau unggul hanya satu angka dari Leicester City di tangga kelima.
Kedua kesebelasan sebetulnya cukup meraih hasil imbang pada laga tersebut dan sama-sama lolos ke Liga Champions. Syaratnya, Chelsea harus takluk dari Wolverhampton Wanderers di saat bersamaan. Kendati nantinya memiliki poin yang sama dengan Si Biru, Leicester City unggul selisih gol, yakni surplus 28 gol berbanding 13.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)