“Emosi menjadi sulit untuk dikontrol ketika Anda bermain melawan Barcelona dan pemain seperti Messi dan (Luis) Suarez. Kami berhasil menghentikan peluang Messi di babak pertama. Tapi, di babak kedua, ia memiliki lebih banyak ruang dan itu sulit untuk dihentikan,” ujar Pochettino, sebagaimana dikutip dari Goal, Kamis (4/10/2018).
“Jika Anda menonton lagi pertandingan babak pertama, berapa banyak peluang yang dia miliki? Tidak ada satu pun. Tapi, di babak kedua, dengan banyak ruang, dia bisa berjalan dengan mudah. Semuanya menjadi sulit karena kami harus kebobolan di menit-menit awal,” tukasnya.
(Djanti Virantika)