Pentas Tim Berkelas

Kukuh Setiawan (Koran Sindo), Jurnalis
Sabtu 31 Juli 2010 19:37 WIB
Sesi latihan Arema Indonesia / Foto: Koran SI
Share :

SOLO - Judul di atas tidak asal tulis. Kalimat yang pas untuk menggambarkan pertemuan dua tim papan atas di jagat sepakbola Indonesia. Sang penguasa Djarum Super League (ISL) Arema Indonesia bakal bertemu juara bertahan Piala Indonesia tahun lalu Sriwijaya FC (SFC).

Sungguh duel yang sangat ideal dilihat dari pencapaian kedua tim setahun terakhir. Arema Indonesia boleh membusungkan dada karena juara ISL. Tapi SFC bukan sembarang tim. Dua edisi Piala Indonesia terbukti milik mereka. Secara tradisi, laga ini resmi dikuasai Laskar Wong Kito.
 
Tradisi SFC inilah yang membuat Singo Edan sedikit 'merinding'. Alasannya jelas, aspek historis berpihak pada tim asal Palembang. Di sisi teknis, jelang duel nanti sore di Stadion Manahan Solo, SFC juga lebih siap dari Arema Indonesia.
 
"Saya tahu Sriwijaya FC bagus di Piala Indonesia. Tapi tak selamanya seperti itu," kata pelatih Arema Robert Albert. Artinya, Singo Edan tetap memiliki peluang besar untuk mendongkel dominasi tim arahan Rahmad Dharmawan. Robert menyodorkan fakta pertemuan kedua tim selama ini.
 
SFC pernah takluk di Stadion Kanjuruhan Malang di ajang ISL. Menurutnya itu menjadi bukti Arema tetap memiliki modal untuk mengakhiri langkah tim yang pernah merebut double winner itu. "Bukannya Arema sombong. Tapi kita yakin bisa menjadi juara," tambah Robert, Sabtu (31/7/2010).
 
Robert tak menutup mata kekuatan timnya tereduksi dengan absennya kapten Pierre Njanka. Namun ia optimistis bisa mengatasi itu berdasar pengalaman yang ada. Saat Njanka absen, keseimbangan tim masih terjaga dengan baik. Tugas di jantung pertahanan pun disematkan ke Waluyo.
 
Perkembangan terakhir, pola 4-4-2 kemungkinan besar tak berubah mengingat skema ini sudah berjalan apik kala menggebuk Persik Kediri 4-0. Kelincahan sayap yang dihuni Fachrudin dan M Ridhuan bakal menyokong duet striker Noh Alam Syah dan Roman Chmelo.
 
Juan Revi yang tampil impresif di laga sebelumnya dan sempat mendapat pujian Robert Albert, kembali berduet dengan Ahmad Bustomi. Nyaris tidak ada perubahan selain posisi Pierre Njanka.
 
Yang menyisakan pertanyaan, akankah duo Revi dan Bustomi bisa mengimbangi kecerdasan Zah Rahan? Robert sangat percaya dengan kemampuan lini tengahnya. Ia menyebut Zah Rahan sebagai salah satu pemain tengah terbaik di Indonesia. "Revi dan Bustomi punya karakter tersendiri dan tak kenal menyerah. Itu yang membuat saya yakin lini tengah tak ada masalah. Semua sudah dipertimbangkan," tandas Robert.
 
Juan Revi ketika dihubungi mengatakan, bermain melawan SFC bisa jadi salah satu tugas terberatnya musim ini. Apalagi seumurnya yang belia harus berhadapan dengan gelandang sekelas Ponaryo Astaman dan Zah Rahan.
 
"Secara pengalaman memang kalah. Tapi saya akan berusaha jika diberi kepercayaan. Grogi memang ada, tapi itu wajar," kata Revi yang bermain di Deltras Sidoarjo.
 
Ia dipastikan bakal bekerja super keras jika berhadapan dengan Zah Rahan. Selain penguasaan bola yang bagus, Zah Rahan juga lihai mengatur tempo dan memberi umpan. Bisa jadi tak ada pilihan bais Revi kecuali melibatkan permainan fisik.

(Defanie Arianti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Bola lainnya