“Dan juga kita evaluasi kita menjaga ritme kita karena kadang-kadang ritme kita ini masih belum stabil. Kadang lagi bagus kadang-kadang ya entah kenapa lagi juga gak dapat,” ujar Ricky Nelson.

“Jadi memang PR-nya buat next di tahun 2026 putaran kedua kita harus menjaga ritme lebih baik lagi supaya Persija tetap dengan ritmenya dia supaya gak berubah-ubah,” tegas Ricky Nelson.
Setelah juara Liga Indonesia 2018, musim ini menjadi momentum tepat Persija Jakarta kembali ke jalur kampiun. Jadi, sanggup juara Super League 2025-2026, Persija Jakarta?
(Ramdani Bur)